Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menyatakan untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi usia produktif dalam rangka meraih bonus demografi.

"Penduduk usia produktif kalau tidak dikelola dan diberikan kapasitas yang cukup pengetahuannya, saya yakin mereka bukan menjadi semacam berkah, tapi bisa menjadi semacam musibah karena tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup," ujar Sekjen Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sekitar 60 persen dari 270 juta total penduduk Indonesia berusia produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang masuk dalam rentang usia antara 15- 64 tahun.

"Ketenagakerjaan kita saat ini memiliki peluang dan tantangan sekaligus. Peluang, kita ada di dalam momentum waktu yang disebut dengan bonus demografi karena penduduk usia produktif kita luar biasa," tuturnya saat membuka Press Tour Tahun 2022 di Padang, Sumatera Barat, Rabu.

Baca juga: Sekjen Kemenaker dikukuhkan sebagai guru besar ilmu kebijakan publik

Baca juga: Kemenaker lakukan berbagai langkah dorong penyerapan tenaga kerja


Sekjen Anwar mengatakan banyaknya usia produktif tersebut harus dikelola dengan baik, dengan cara mendorong SDM agar memiliki kompetensi dan keterampilan yang berdaya saing.

Sebab, kata Sekjen Anwar, jika penduduk usia produktif ini tidak dikelola dengan baik, maka yang akan menimpa Indonesia bukan berkah, melainkan bencana.

Untuk mencegah terjadinya musibah demografi, Kemenaker pun terus meningkatkan kompetensi calon atau pencari kerja melalui berbagai macam pelatihan vokasi, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.*

Baca juga: Bonus demografi dan revolusi industri jadi tantangan pekerja Indonesia

Baca juga: Hadapi bonus demografi, Kemenaker perkuat vokasi di BLK Komunitas

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022