Pertumbuhan kredit di kisaran 8 sampai 11 persen yang akan kami jalankan secara prudential, dengan prinsip kehati-hatian
Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Bank OCBC NISP (NISP) Hartati menargetkan penyaluran kredit tumbuh 8 sampai 11 persen di 2022 sejalan dengan target pemerintah.

"Pertumbuhan kredit di kisaran 8 sampai 11 persen yang akan kami jalankan secara prudential, dengan prinsip kehati-hatian," kata Hartati dalam paparan publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan daring, Selasa.

Bank OCBC NISP menyalurkan kredit senilai Rp120,8 triliun atau tumbuh 5,1 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp114,9 triliun.

Sebesar 86 persen kredit disalurkan kepada sektor produktif yang terdiri dari kredit modal kerja dan investasi masing-masing sebesar 41 persen dan 45 persen.

Ia merinci 31 persen kredit disalurkan ke sektor perindustrian, 22 persen ke sektor perdagangan, 20 persen ke sektor jasa, 9 persen ke pertanian dan pertambangan, 3 persen ke sektor konstruksi, dan sektor lain 15 persen.

Kredit bermasalah atau Nonton Performing Loan (NPL) juga akan dijaga di bawah 3 persen pada 2022.

Adapun pada 2021 rasio NPL bruto Bank OCBC NISP tercatat sebesar 2,4 persen atau lebih rendah dibandingkan NPL rata-rata industri perbankan yang berkisar 3 persen.

"Perseroan telah mengalokasikan penyisihan cadangan kerugian yang cukup yaitu dengan provision coverage ratio (PCR) sebesar 265,4 persen," katanya.

Baca juga: Bank OCBC NISP salurkan kredit Rp120,8 triliun pada 2021
Baca juga: Bank OCBC NISP bukukan laba bersih Rp2,5 triliun pada tahun 2021
Baca juga: Akselerasi kinerja, Bank OCBC NISP fokus perkuat layanan digital

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022