Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) menggelar IoT Creation 2022 untuk mencari 100 solusi berbasis IoT karya anak negeri.

Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Kominfo Ismail saat konferensi pers virtual pada Selasa mengatakan, IoT Creation 2022 sejalan dengan amanat kegiatan Presidensi G20 Indonesia sehingga mengusung tema "Recovery Stronger, Collaboration Beyond Borders".

"Kita ingin lebih kuat dalam melakukan recovery setelah masa pandemi COVID-19 dan kita akan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan kreasi mendorong perkembangan IoT," ujar Ismail.

Ismail meyakini besarnya potensi anak muda Indonesia untuk membangun solusi yang mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware serta dari sisi teknologi platform dan aplikasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

"Teknologi akan benar-benar menguntungkan dan bermanfaat jika bersifat lokal dan spesifik. IoT secara khusus akan menyelesaikan masalah yang spesifik, bukan solusi yang umum secara keseluruhan. Keunikan ini yg mendorong kita untuk bersama-sama menciptakan inovasi baru agar menyiapkan solusi IoT di Indonesia untuk semua sektor yang membutuhkan," tutur Ismail.

Baca juga: Menkominfo: "Smart City" jawab tantangan kependudukan di era digital

"Dengan upaya percepatan pertumbuhan ekosistem IoT ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas Indonesia, dan mempererat kolaborasi berbagai pihak untuk membangun ekosistem IoT asli Indonesia untuk membentuk masa depan digital Indonesia di era pascapandemi COVID-19,” lanjutnya.

Ketua Umum ASIOTI Teguh Prasetya menjelaskan, IoT Creation tahun keempat ini akan dibagi menjadi tiga kegiatan utama, yaitu empowering, smart solution hunt, dan recognition award.

"Kegiatan empowering, akan dilaksanakan seminar di lima kota yaitu Bandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Kedua, hands-on workshop dilakukan di kota yang sama. Pada hands-on workshop, peserta akan mendapatkan modul yang didukung oleh Polytron," ujar Teguh.

Seminar di setiap kota akan mengangkat tema yang berbeda. Di Bandung, akan digelar seminar manufaktur pada 11 Mei 2022, kemudian seminar pelayanan publik di Bali pada 25 Mei 2022, seminar UMKM di Yogyakarta pada 8 Juni 2022.

Kemudian, seminar agrikultur, pertanian, dan perikanan di Surabaya pada 17 Juni 2022, lalu seminar transportasi dan logistik pada 7 Juli 2022. Kelima seminar akan disiarkan secara langsung melalui platform video conference dan YouTube.

"Setelah hands-on dan seminar, tentunya dengan berbekal modul dan pengetahuan yang didapatkan, kita akan melakukan kompetisi. Ditargetkan, di setiap kota akan terdiri dari 20 tim dan masing-masing tim anggotanya tiga orang," imbuh dia.

Sementara itu, perusahaan maupun startup penyedia solusi IoT diharapkan dapat berpartisipasi untuk mengikuti kompetisi smart solution hunt yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran produk.

Pendaftaran kompetisi ini dibuka mulai pekan depan hingga 7 Agustus 2022. Sebanyak 10 finalis akan mendapatkan mentoring bisnis, teknis, regulasi, dan pelatihan serta sertifikasi SDM berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Nomor 300 tahun 2020 bidang IoT.

Baca juga: Intelijen Korsel deteksi infeksi malware di lebih 100 perangkat IoT

Baca juga: INKA-Indosat kolaborasi perkuat informasi komunikasi dan IoT

Baca juga: Menkominfo ajak kepala daerah tingkatkan keahlian digital

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022