Sukabumi (ANTARA News) - Keluarga Happy Salma akan mendukung jika artis kelahiran Sukabumi, Provinsi Jawa Barat itu maju atau ikut dalam pemilihan umum kepala daerah Kota Sukabumi 2013, asalkan diusung oleh partai yang berkompeten dan anti korupsi.

"Kami sebagai keluarga sangat mendukung jika adik saya (Happy Salma,red) ikut berpolitik atau maju dalam Pilkada Kota Sukabumi," kata kakak kandung Happy Salma Risris RAP saat dihubungi di Sukabumi, Jumat.

Sebenarnya, tawaran untuk manggung di dunia politik sudah ada pada Pilkada Kabupaten Sukabumi lalu, namun Happy menolak dengan alasan belum siap dan tidak mengerti dunia politik dan hanya ingin fokus pada dunia keartisannya.

Namun, sebenarnya adiknya tersebut pernah mengatakan ingin ikut membangun daerah kelahirannya, namun dengan alasan belum mampu Happy lebih memilih berkiprah di dunia sosial dan budaya ketimbang di dunia politik.

"Adik saya pernah bilang ingin mengabdikan diri untuk Sukabumi, tetapi untuk sekarang ini pengabdiannya melalui kegiatan sosial dan budaya dengan cara mempromosikan Sukabumi," tambahnya.

Menurutnya, Happy Salma merupakan perempuan yang idealis, jika menurutnya Happy belum mampu maka ia akan berusaha belajar dan tidak ingin memaksakan diri khususnya pada dunia politik.

Karena, kata Risris khawatir dunia politik bisa menghancurkan karirnya yang selama ini dibangun.

Bahkan adiknya juga pernah belajar kepada Diky Candra yang mengajukan mundur dari jabatannya sekarang sebagai Wakil Bupati Garut karena tidak sesuai dengan hati nurani.

"Kami tidak ingin Happy Salma terperosok kepada dunia politik yang kelam," kata Risris.

Lebih lanjut, jika nantinya ada partai politik yang ingin mengusungnya sebagai kepala daerah maka akan diseleksi dahulu oleh pihak keluarga untuk mengantisipasi adanya parpol yang ingin mengambil keuntungan dari ketenaran Happy Salma saja tanpa ada tujuan untuk membangun Sukabumi.

"Walaupun sekarang adik saya belum siap, tetapi mungkin saja adik saya di kemudian hari ikut berpolitik setelah menurutnya siap untuk berpolitik," tambahnya.

(T.KR-ADR/M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011