London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (19/4), berbalik melemah dari keuntungan 2 hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,20 persen atau 15,10 poin, menjadi menetap di 7.601,28 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,47 persen atau 35,58 poin menjadi 7.616,38 poin pada hari Kamis (14/4) setelah menguat 0,05 persen atau 4,14 poin menjadi 7.580,80 poin pada hari Rabu (13/4), dan melemah 0,55 persen atau 41,65 poin menjadi 7.576,66 poin pada hari Selasa (12/4).

Pasar saham Inggris tutup pada hari Jumat (15/4) dan Senin (18/4) untuk libur perayaan Paskah.

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 12,59 persen.

Diikuti oleh perusahaan pertambangan logam mulia Inggris dan Rusia Polymetal International PLC yang terpuruk 5,62 persen, serta perusahaan investasi ekuitas yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar modal Intermediate Capital Group merosot 4,55 persen.

Sementara itu, Smith & Nephew PLC, juga dikenal sebagai Smith+Nephew, sebuah perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris, terangkat 3,31 persen menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris Royal Mail Group yang meningkat 2,86 persen, serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris dan Amerika Ferguson PLC bertambah 2,30 persen.

Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 terangkat 0,47 persen

Baca juga: Saham Inggris setop rugi 2 hari, indeks FTSE 100 bangkit 0,05 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022