Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris membukukan kerugian paling besar
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir negatif pada perdagangan Senin waktu setempat (25/4/2022), memperpanjang kerugian hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 1,88 persen atau 141,14 poin, menjadi 7.380,54.

Indeks FTSE 100 terpangkas 1,39 persen atau 106,27 poin menjadi 7.521,68 pada Jumat (22/4/2022), setelah terkikis 0,02 persen atau 1,27 poin menjadi 7.627,95 pada Kamis (21/4/2022), dan terkerek 0,37 persen atau 27,94 poin menjadi 7.629,22 pada Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Saham Inggris rugi hari kedua, indeks FTSE 100 terpangkas 1,39 persen

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan multinasional Inggris Anglo American PLC yang merosot 5,94 persen, serta perusahaan pertambangan bidang eksplorasi, pengembangan, produksi dan pengolahan bijih besi, batu bara metalurgi, dan tembaga BHP Group yang jatuh 6,31 persen.

Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 terkikis 0,02 persen

Sementara itu, Reckitt Benckiser Group PLC, diperdagangkan sebagai Reckitt, sebuah perusahaan industri barang konsumsi multinasional Inggris terangkat 2,90 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan produsen barang konsumsi multinasional Inggris Unilever PLC bertambah 1,85 persen, serta perusahaan industri farmasi multinasional Inggris Hikma Pharmaceuticals PLC menguat 1,34 persen.

Baca juga: Saham Inggris ditutup lebih rendah, indeks FTSE 100 jatuh 0,20 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022