Solo (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, M Rodhi, menyarankan pemerintah kota ini segera mengganti lampu penerangan jalan umum dengan menggunakan sumber tenaga surya.

"Hal ini sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan (energi listrik) dari Perusahaan Listrik Negara," kata Rodhi, di Solo, Minggu, menanggapi pemadaman ribuan lampu penerangan jalan oleh PLN menyusul tunggakan pembayaran pemerintah kota ini.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap PLN, kata dia, cara tersebut juga akan menghemat anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah.

Ia menjelaskan, setiap tahun Pemerintah Kota Solo menganggarkan dana lebih dari Rp20 miliar untuk membayar tagihan listrik penerangan jalan umum. Padahal dengan penerangan jalan bertenaga surya, akan menghemat pengeluaran untuk dibayarkan ke PLN itu.

Menurut dia, berdasarkan perhitungan awal, untuk menyediakan sekitar 4.000 panel surya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp24 miliar.

"Satu panel mampu mengaliri listrik lampu di enam titik. Dengan demikian, akan ada sekitar 24.000 lampu bertenaga surya," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Penggunaan lampu bertenaga surya ini, kata dia, akan menghemat anggaran, karena biaya pemeliharaan yang harus disediakan tidak sebesar kebutuhan untuk membayar tagihan ke PLN.

Sementara itu, menanggapi pemadaman lampu penerangan jalan pada Jumat malam (23/12), ia cukup menyayangkan tindakan yang dilakukan PLN.

"Apalagi ini bertepatan dengan perayaan Natal dan pergantian tahun. Seharusnya PLN menjadi bagian dari upaya menjaga kondusivitas masyarakat," katanya.

Selain itu, ia juga memastikan pemerintah kota akan membayar tagihan tunggakan sebesar Rp8,9 miliar ke PLN. "Kami sudah anggarkan di 2012 sekitar Rp9 miliar," katanya. (ANT-202)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011