Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia memperpanjang kerugiannya pada Jumat, setelah jatuh pada sesi sebelumnya karena bank sentral memangkas suku bunga, menandakan lebih banyak pemotongan yang akan datang, dan prospek pelonggaran kontrol modal dan kemungkinan gagal bayar pemerintah memukul mata uang.

Rubel merosot sekitar 10 persen terhadap dolar dan euro pada Kamis (26/5/2022), setelah bank sentral memangkas suku bunga utamanya menjadi 11 persen, pemotongan 300 basis poin ketiga berturut-turut, karena inflasi melambat dari tertinggi lebih dari 20 tahun.

Pada pukul 07.27 GMT, rubel melemah 2,1 persen terhadap dolar di 66,63, terendah lebih dari dua minggu. Pada Rabu (25/5/2022), rubel telah mencapai level terkuatnya sejak Februari 2018 di 55,80 terhadap greenback.

Baca juga: Rubel melemah karena bank sentral pangkas suku bunga jadi 11 persen

Dibandingkan euro, rubel kehilangan 4,4 persen menjadi diperdagangkan pada 70,99, jatuh lebih jauh dari tertinggi tujuh tahun di 57,10 yang dicapai pada Rabu (25/5/2022)

Didukung oleh kontrol modal, rubel telah meningkat secara artifisial menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini. Persyaratan pembayaran gas baru yang membutuhkan konversi mata uang asing menjadi rubel dan penurunan impor juga telah membantu.

Tetapi sekarang telah kehilangan dukungan dari periode pajak akhir bulan yang biasanya melihat perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor mengubah mata uang asing mereka menjadi rubel untuk membayar kewajiban lokal.

Baca juga: Rusia akan memulai proyek percontohan rubel digital April 2023

Menteri Ekonomi Maxim Reshetnikov pada Kamis (26/5/2022) mengatakan kekuatan mata uang, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatif pada anggaran pendapatan Rusia dari ekspor, membuat barang-barang Rusia tidak kompetitif di luar negeri.

Dia memperkirakan proporsi wajib pendapatan mata uang asing yang eksportir harus konversikan ke rubel akan dikurangi lebih jauh dari 50 persen.

Mata pasar terfokus pada National Settlement Depository (NSD) Rusia, yang telah berjanji untuk melakukan pembayaran bunga pada Jumat senilai 71,25 juta dolar AS dan 26,5 juta euro (28,5 juta dolar AS) pada dua Eurobonds.

Itu terlepas dari keputusan Washington untuk tidak memperpanjang lisensi utama yang memungkinkan Moskow untuk tetap membayar pemegang obligasi meskipun ada sanksi yang dijatuhkan atas tindakannya di Ukraina.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 2,4 persen pada 1.146,4 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,5 persen menjadi 2.425,4 poin. (1 dolar AS= 0,9305 euro)

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022