KMII Jepang juga memfasilitasi untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban di Indonesia dengan beberapa pihak yang sudah bekerja sama, di antaranya Dompet Dhuafa, Lazismu, Human Initiative dan Lazisnu
Tokyo (ANTARA) - Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang menyatakan bahwa sapi wagyu, yakni salah satu sapi dengan jenis daging berkualitas, menjadi pilihan hewan kurban yang diminati di Jepang.

Salah satu fasilitator yang membantu Muslim, terutama warga negara Indonesia (WNI) untuk berkurban, yakni Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) juga menawarkan sapi wagyu sebagai hewan kurban.

“Melihat saat ini, preferensi lebih banyak untuk kurban di Jepang, yakni sapi wagyu,” kata Penanggung Jawab Idul Adha KMII Jepang Muhammad Alif di Tokyo, Senin.

Ia menjelaskan untuk harga sapi wagyu, yakni 1/7 sapi 50.000 yen (Rp5,5 juta) ditambah biaya pengiriman 3.000 yen. Sementara itu, satu ekor sapi dengan berat rata-rata 294 kilogram dibanderol 350.000 yen (Rp38,2 juta) ditambah 20.000 yen biaya pengiriman tergantung lokasi di Jepang.

Harga tersebut dua kali lipat dibanding dengan hewan kurban yang pelaksanaan pemotongannya dilakukan di Indonesia, yakni 1/7 sapi 21.000 yen (Rp2,3 juta). Sementara untuk kambing 21.000 hingga 24.000 yen (Rp2,3-Rp2,6 juta).

Alif menyebutkan saat ini tercatat 30 sapi wagyu yang dikurbankan se-Jepang, sementara 1,5 (satu sapi ditambah 2/7 sapi) di antaranya merupakan dari WNI.

Untuk pelaksanaan kurban di Jepang, KMII juga memfasilitasi untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di rumah pemotongan hewan.

“Jadi, tidak dilakukan di tempat (masjid). Kemudian, karena regulasi di Jepang sebelum melakukan distribusi daging, kita harus membekukan dulu. Itu yang sedikit berbeda dari Indonesia. Besoknya baru kita bisa edarkan,” katanya.

Ia menyebutkan biasanya dilakukan di rumah potong di Saitama, utara Tokyo. Proses pemotongan juga bekerja sama dengan Chiba Islamic Culture Centre (CICC) yang merupakan koordinator se-Jepang.

Terkait target penerima daging kurban, Alif mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan masjid-masjid di daerah di Jepang sebagai kantung-kantung pendistribusian untuk selanjutnya dibagikan kepada jamaah.

“Dibagikannya sendiri tujuannya itu ke mualaf-mualaf yang ada di Jepang dan kita bekerja sama dengan berbagai komunitas masjid yang ada di Jepang,” katanya.

KMII Jepang juga memfasilitasi untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban di Indonesia dengan beberapa pihak yang sudah bekerja sama, di antaranya Dompet Dhuafa, Lazismu, Human Initiative dan Lazisnu.

“Untuk pelaksanaanya, kita belum ada kendala karena memang kita sudah cukup berpengalaman, meskipun lebih sering yang menangani di Indonesia dibanding di Jepang,” kata Muhammad Alif .

Salah satu WNI di Jepang Sri Yamamoto mengaku lebih memilih untuk melaksanakan pemotongan kurban di Indonesia dengan dibantu keluarganya karena ibadahnya itu diniatkan untuk kedua orang tuanya yang sudah meninggal serta untuk tiga adik dan dua kakaknya.

“Jadi, saya cari lokasi yang dekat dengan saudara saya untuk memberikan amanahnya langsung ke masjid,” katanya.

Baik melalui keluarga maupun lembaga, keduanya memliki prosedur yang baik dan memudahkan WNI di luar negeri untuk melaksanakan salah satu ibadah di hari Idul Adha itu, demikian Sri Yamamoto.

Baca juga: Ribuan Muslim shalat Idul Adha di Masjid Indonesia Tokyo

Baca juga: Jepang buat kimono untuk fesyen muslim

Baca juga: Bandara Kansai perbanyak makanan halal dan mushala

Baca juga: Jepang tawarkan wisata khusus umat Muslim


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022