Jakarta (ANTARA) - Secara kapasitas maupun kuantitas, harus diakui bahwa ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah 30 Juli hingga 6 Agustus tentu tidak sebesar multi event seperti SEA Games, atau pun Pekan Olahraga Nasional (PON).

Namun dengan keseriusan, persiapan yang matang, dukungan penuh berbagai kalangan, semangat, plus kreativitas penyelenggaraan, pesta olahraga untuk atlet-atlet penyandang disabilitas di kawasan Asia Tenggara ini juga bisa menghadirkan suatu event yang menarik, berkualitas dan berkesan.

Hal tersebut setidaknya bisa dilihat dari acara pembukaan APG XI/2022 di Stadion Manahan Solo Sabtu malam yang meriah dan dengan format perhelatan yang ringkas dan tidak membosankan.

Acara pembukaan yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini disaksikan langsung oleh sekitar 15 ribu penonton, dan disiarkan langsung melalui televisi nasional.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin buka ASEAN Para Games 2022

Dalam seremoni pembukaan APG 2022, tribun Stadion Manahan diubah menjadi panggung wayang raksasa dan arena pertunjukan tarian dan kesenian. Sementara penonton sebagian besar justru banyak ditempatkan di tengah lapangan.

APG 2022 diikuti sekitar 1.000 atlet dari 11 negara Asia Tenggara dan akan berlangsung sekitar sepekan hingga 6 Agustus 2022.

Indonesia selaku tuan rumah menurunkan 323 atlet. Kemudian Thailand mengirim 303 wakil.

Sisanya, Vietnam (119 atlet), Kamboja (112), Filipina (144), Malaysia (70), Myanmar (69), Singapura (37 atlet), Laos (37), Timor Leste (15 atlet), dan Brunei Darussalam dengan kontingen paling sedikit yakni 13 atlet.

Mereka akan bersaing dalam 14 cabang olahraga yakni, blind judo, para-atletik, para-renang, para-tenis meja, para-bulu tangkis, para-catur, bola voli duduk, CP Football, para-angkat berat, para-panahan, boccia, goalball, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda.

Perwakilan atlet dari masing-masing negara peserta juga hadir untuk melakukan defile di Stadion Manahan.

Dimulai dengan kontingen Brunei Darussalam, diakhiri dengan barisan kontingen tuan rumah Indonesia.

Nuansa budaya Jawa cukup terlihat dalam rangkaian-rangkaian acara pembukaan. Mulai dari tari-tarian yang dipertunjukkan, musik pengiring, pengawal defile atlet yang berkostum tokoh perwayangan, hingga ketua panitia APG 2022 yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang masuk ke stadion dengan berkuda dan berpakaian ada Jawa.

Sebanyak 14 cabang olahraga dipertandingkan di venue-venue yang sebagian besar berlokasi di kota Solo.

Baca juga: Penonton bergemuruh sambut defile Kontingen APG Indonesia

Siapnya kota Solo menjadi tuan rumah APG juga menjadi kabar baik bagi kalangan olahragawan difabel di kawasan Asia Tenggara.

Solo menggantikan ibukota Vietnam Hanoi yang seharusnya menjadi tuan rumah namun kemudian menyatakan tidak siap untuk menyenggarakan event tersebut.

Sebelumnya pada 2019 APG tidak bisa terlaksana karena Filipina mengalami kendala finansial dan pandemi COVID-19, sementara tidak ada negara lainnya yang siap menggantikan.

Akibatnya praktis kompetisi atlet penyandang disabilitas di kawasan Asia Tenggara ini terhenti bertahun-tahun.

Kini dengan bersedianya Indonesia menjadi tuan rumah, APG diharap kembali bergulir secara rutin seperti halnya SEA Games.

Kerinduan atlet-atlet penyandang disabilitas untuk suatu kompetisi juga diungkapkan oleh atlet para bulu tangkis Hafizh Briliansyah Prawiranegara.

Baca juga: ASEAN Para Games 2022 pelepas dahaga Hafizh usai nyaris frustrasi

Terakhir ia tampil di ASEAN Para Games adalah pada 2017 di Malaysia. Dan kini ia bersyukur lima tahun kemudian bisa kembali berlomba di event ini.

Meskipun sebagai tuan rumah pengganti, namun persiapan yang dilakukan panitia penyelenggara APG 2022 (Inaspoc) terbilang cukup matang.

Mulai dari pembenahan sejumlah venue yang akan dipakai, penyambutan peserta, hingga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, termasuk fasilitas untuk media massa peliput.

Kota Solo sendiri, meskipun bukan ibu kota provinsi namun sudah cukup berpengalaman dalam penyelenggaraan multi event olahraga.

Kota ini pernah menggelar APG pada 2011, dan juga menjadi rumah bagi atlet-atlet disabilitas dalam mempersiapkan diri untuk event internasional.

Ditarik lebih jauh, Solo adalah tuan rumah Pekan Olahraga Nasional pertama tahun 1948.

Baca juga: Pelatih puji fasilitas lengkap Solo dukung prestasi atlet difabel
Baca juga: Hanik Puji Astuti nyalakan api Kaldron ASEAN Para Games 2022


Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya saat membuka APG juga menyebut mengenai peran kota Solo dalam perjalanan sejarah olahraga Indonesia.

Wapres pun menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Gubernur Jawa Tengah beserta seluruh jajaran, khususnya Wali Kota Surakarta, atas kerja keras yang telah dilakukan dalam mempersiapkan penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022.

Di penghujung acara, atlet atlet para menembak Indonesia Hanik Puji Astuti mendapat kepercayaan untuk menyalakan api APG 2022 di kaldron Stadion Manahan, menandai dimulai event tersebut untuk sepekan ke depan.

Dari acara pembukaan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, setidaknya terlihat antusias warga Solo dan kesiapan penyelenggara untuk menyukseskan Asean Para Games 2022.

Bukan hanya di dalam stadion, antusias warga juga terlihat berbagai sudut kota Solo yang diwarnai dengan ikon-ikon APG termasuk maskot Rajamala.

Menjelang upacara pembukaan APG 2022 kawasan sekitar Stadion Manahan Solo juga sudah cukup ramai oleh warga yang ingin menyaksikan langsung acara tersebut.

Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun merasa bangga dan senang melihat antusias masyarakat yang luar biasa menyambut APG 2022 di Solo ini.

"Hal ini, semoga menjadi motivasi pada atlet NPC Indonesia untuk bisa meraih prestasi. Acara ini, persiapan waktunya sangat pendek dan ternyata luar biasa masyarakat mendukung dengan menghadiri pembukaan ini,"kata Senny.

Pertandingan APG akan dimulai Minggu, meskipun beberapa cabang seperti bola basket sudah dimulai sebelum upacara pembukaan.

Indonesia sendiri menargetkan menjadi juara umum pada APG tahun ini.

Terakhirnya pada APG 2017 di Malaysia, Indonesia berhasil menjadi juara umum.

Namun persaingan di arena APG ini masih cukup ketat, terutama Thailand dan Malaysia yang cukup mendominasi perolehab medali sejak APG pertama di gelar tahun 2001.

Dengan antusiasme yang ditunjukkan warga Solo , diharapkan mereka pun juga akan datang ke venue-venue APG 2022 untuk memberi semangat bagi atlet-atlet Indonesia yang bertanding.

Baca juga: ASEAN Para Games Solo, perjuangan untuk kesetaraan
Baca juga: APSF: APG di Solo momentum perbaharui solidaritas

Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022