London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (16/8/2022), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bertambah 0,36 persen atau 26,91 poin menjadi menetap di 7.536,06 poin.

Indeks FTSE 100 menguat 0,11 persen atau 8,26 poin menjadi 7.509,15 poin pada Senin (15/8/2022), setelah terangkat 0,47 persen atau 34,98 poin menjadi 7.500,89 poin pada Jumat (12/8/2022), dan 0,55 persen atau 41,20 poin menjadi 7.465,91 poin pada Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Saham Inggris berakhir naik, Indeks FTSE 100 menguat 0,47 persen

BHP Group Limited yang beroperasi sebagai perusahaan pertambangan bidang eksplorasi, pengembangan, produksi dan pengolahan bijih besi, batu bara metalurgi dan tembaga melambung 5,47 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore PLC yang terangkat 3,96 persen, serta perusahaan multinasional Inggris-Australia yang merupakan perusahaan pertambangan dan logam terbesar kedua di dunia Rio Tinto PLC menguat 3,85 persen.

Baca juga: Saham Jerman perpanjang keuntungan, Indeks DAX 40 naik 0,68 persen

Sementara itu Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi internasional yang berfokus pada pasar veteriner Dechra Pharmaceuticals PLC merosot 3,14 persen, serta perusahaan yang memproduksi dan menjual produk kemasan dan kertas multinasional Inggris Mondi PLC tergelincir 2,78 persen.

Baca juga: Saham Prancis reli hari kelima, Indeks CAC 40 naik 0,34 persen
Baca juga: IHSG ditutup naik jelang libur 17 Agustus, ditopang sentimen positif
Baca juga: Saham dan minyak goyah, dolar menguat di tengah kekhawatiran resesi


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022