Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong program pembuatan pakan mandiri untuk mendukung program pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal dan efisiensi pakan melalui upaya pelatihan pembuatan pakan mandiri.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyampaikan pemerintah terus berinovasi mewujudkan ketersediaan pakan ikan mandiri minimal 12-13 juta ton, untuk mencapai target produksi perikanan budidaya tahun 2024.

Sejalan dengan program prioritas KKP, lanjut Nyoman, pelatihan tersebut mendukung perbaikan rantai nilai dari hulu ke hilir.

"Pemerintah terus berinovasi untuk mewujudkan ketersediaan pakan ikan dan mencapai target produksi budidaya. Hal ini juga sejalan dengan program prioritas KKP terutama Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya. Melalui pelatihan ini mendukung perbaikan rantai nilai dari hulu ke hilir, bahwa tahun 2024 telah ditargetkan produksi budidaya mencapai 22,65 ton," kata Nyoman.

Pada 22-23 Agustus 2022, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Bagi Masyarakat di enam kabupaten di Provinsi Bali. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring dengan diikuti sebanyak 300 peserta dari masyarakat perikanan Bali. Tujuannya untuk mengembangkan usaha perikanan masyarakat, terutama di Kabupaten Tabanan, Klungkung, Badung, Bangli, Buleleng, dan Jembrana.

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan bahwa perhitungan biaya pakan ikan dalam kegiatan budidaya adalah 60 sampai 80 persen dari biaya produksi. Untuk mencapai target produksi tersebut, KKP telah menetapkan sebanyak 41,5 persen di antaranya merupakan target komoditas ikan dan udang. Kualitas pakan ikan sangat menentukan hasil produksi dan keuntungan usaha pembudidaya ikan.

"Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali materi berupa penyiapan peralatan dan bahan pembuatan pakan ikan, memilih dan menghitung bahan baku, mencampur pakan, serta membuat laporan hasil pembuatan pakan ikan. Harapannya, melalui pelatihan ini dapat diimplementasikan dan dapat menekan biaya pakan ikan," katanya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat I Made Urip. Dalam sambutan I Made Urip yang disampaikan oleh Tenaga Ahlinya Nyoman Kartika, pihaknya mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan ini, sehingga dari 300 peserta dapat merasakan manfaat pelatihan pembuatan pakan ikan. Dalam proses budidaya, 70 persen dari sumber daya ikan adalah kebutuhan pakan. Saya mengharapkan pelatihan ini dapat diterapkan para peserta untuk menekan biaya kebutuhan pakan dan dapat menghasilkan nilai tambah," ujar Kartika.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. mengajak para pembudidaya untuk senantiasa berpikir kreatif dan berinovasi. Sehingga tidak hanya andal dalam mengelola tambak, tetapi juga mampu menghasilkan produk lain yang mendorong pengembangan budidaya perikanan di Indonesia. Menurutnya, salah satu yang bisa dikembangkan oleh pembudidaya adalah pakan mandiri yang berkualitas.

Baca juga: KKP klaim pabrik mandiri layani kebutuhan pakan ikan berkualitas

Baca juga: KKP ungkap keunggulan maggot sebagai bahan baku pakan ikan mandiri

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022