London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (30/8) setelah libur sehari sebelumnya dan memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,88 persen atau 65,68 poin menjadi menetap di 7.361,63 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,70 persen atau 52,43 poin menjadi 7.427,31 poin pada hari Jumat (26/8) setelah menguat 0,11 persen atau 8,23 poin menjadi 7.479,74 poin pada hari Kamis (25/8), dan tergelincir 0,22 persen atau 16,60 poin menjadi 7.471,51 poin pada hari Rabu (24/8).

Pasar saham London tutup pada hari Senin (29/8) untuk hari libur publik.

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distribusi dan outsourcing multinasional Inggris yang berkantor pusat di London Bunzl PLC anjlok 6,13 persen, serta perusahaan tambang yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta PLC terpuruk 5,62 persen.

Sementara itu, Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia yang tercatat di Saint Helier, Jersey, melonjak 5,00 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris Royal Mail PLC terangkat 3,11 persen, serta perusahaan pengemasan multinasional Inggris DS Smith PLC meningkat 2,84 persen.

Baca juga: Saham Inggris finis di zona merah, Indeks FTSE 100 jatuh 0,70 persen
Baca juga: Indeks FTSE 100 Inggris perpanjang kenaikan, ditopang saham komoditas


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022