London (ANTARA) - Saham-saham di bursa Inggris berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu waktu setempat (31/8/2022), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 1,05 persen atau 77,48 poin menjadi menetap di 7.284,15 poin.

Indeks FTSE 100 tergerus 0,88 persen atau 65,68 poin menjadi 7.361,63 poin pada Selasa (30/8/2022), setelah jatuh 0,70 persen atau 52,43 poin menjadi 7.427,31 poin pada Jumat (26/8/2022), dan menguat 0,11 persen atau 8,23 poin menjadi 7.479,74 poin pada Kamis (25/8/2022).

Pasar saham di bursa London tutup pada Senin (29/8/2022) untuk hari libur publik.

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh perusahaan utilitas listrik dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London National Grid PLC anjlok 4,14 persen, serta perusahaan yang menghasilkan, mentransmisikan, mendistribusikan dan memasok listrik ke pelanggan industri, komersial, dan domestik di Inggris dan Irlandia SSE PLC kehilangan 3,42 persen.

Sementara itu, ITV PLC, sebuah perusahaan media Inggris yang memegang 13 dari 15 lisensi televisi regional yang membentuk jaringan ITV, jaringan televisi terestrial komersial tertua dan terbesar di Inggris menguat 1,74 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA, biasanya disingkat menjadi IAG yang terangkat 1,73 persen, serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian secara daring Flutter Entertainment PLC meningkat 1,60 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022