Jakarta (ANTARA) - Aktor Timothee Chalamet membagi pendapatnya soal penggunaan media sosial dan korelasinya dengan film terbarunya, "Bones and All", yang tayang perdana di Festival Film Internasional Venesia 2022.

Mengambil cerita "Bones and All" yang berlatar di tahun 80-an, Chalamet mengungkapkan kesannya memainkan karakter di dalam film tersebut, yang berusaha untuk mengekspresikan dirinya tanpa "bantuan" atau "wadah" personal seperti media sosial -- tempat yang begitu akrab bagi generasi muda seperti dirinya.

"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tumbuh dengan gempuran media sosial, dan rasanya melegakan untuk memainkan karakter yang bergulat dengan dilema internal, tanpa kemampuan untuk pergi ke Reddit, Twitter, Instagram atau TikTok dan tempat lainnya di mana mereka merasa 'cocok'," kata Chalamet kepada Variety, Sabtu.

Baca juga: Warner Bros ingin Timothee Chalamet - Tom Holland bintangi "Wonka"

"Saya pikir sulit untuk hidup sekarang (di era media sosial). Saya berharap semoga film ini penting bagi penonton," ujarnya melanjutkan.

Sementara itu, "Bones and All" merupakan ajang reuni bagi Chalamet dan sutradara Luca Guadagnino setelah film terakhir mereka yakni "Call Me by Your Name" (2017).

Berdasarkan buku karya Camille DeAngelis dan diadaptasi oleh David Kajganich, "Bones and All" adalah kisah Maren (Taylor Russell), seorang wanita muda yang belajar bagaimana bertahan hidup di pinggiran masyarakat, dan Lee (Chalamet), seorang gelandangan yang intens dan kehilangan haknya.

"Saya sangat ingin bekerja dengan Luca (Guadagino) lagi untuk menceritakan sebuah kisah yang membumi seperti kisah pertama yang kami ceritakan ('Call Me by Your Name'). Hanya saja, kali ini berlatar di American Midwest pada tahun 80-an tentang orang-orang yang kehilangan haknya," kata Chalamet.

Baca juga: "Dune: Part 2" mulai proses produksi

Baca juga: Timothee Chalamet ungkap tampilan perdana sebagai Willy Wonka

Baca juga: Cerita Timothee Chalamet perankan Paul Atreides di film "Dune"

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022