semuanya di seleksi di sini, yang lulus dibawa ke Jakarta untuk melaksanakan pemagangan
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memfasilitasi siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah setempat untuk bisa terserap bekerja di berbagai perusahaan.

Fasilitasi tersebut diprakarsai oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumsel, Dinas Pendidikan Sumsel dengan membuka Job Fair atau Bursa Kerja yang terpusat di Aula SMK Negeri 2 Palembang, 18-19 Oktober 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Fahlevi di Palembang, Selasa, mengatakan ada 30 perusahaan industri dan non industri nasional yang dihadirkan dalam bursa kerja ini.

Di antaranya Bank BRI, PT Pusri, PT Bukit Asam, Astra Isuzu, Honda Daihatsu Encar, Thamrin Yamaha, KFC dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret).

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki daya tampung sebanyak 5-10 ribu orang tenaga kerja baru khusus untuk para lulusan SMK dari 17 kabupaten/kota.

“Para pencari kerja lulusan SMK memasukkan berkas lamaran, kemudian semuanya di seleksi di sini, yang lulus dibawa ke Jakarta untuk melaksanakan pemagangan,” kata dia.

Baca juga: Disdik Sumsel berharap alsintan karya siswa SMK diproduksi massal

Baca juga: Pemprov Sumsel wajibkan seluruh sekolah kenalkan olahraga tradisional


Menurut dia, pada hari pertama berlangsungnnya bursa kerja tersebut, setidaknya sudah ada sekitar seribu lulusan SMK Sumsel yang melangkah ke jenjang pemagangan.

Pemagangan itu berlangsung selama enam bulan, yang prosesnya setiap lulusan terpilih mengikuti ketentuan dari perusahaan-perusahaan yang ada.

“Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini sebab masih ada banyak peluang yang menanti,” imbuhnya.

Dia menyatakan, untuk mendorong lebih banyak lulusan SMK terserap, jauh sebelum bursa kerja ini berlangsung, Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenagakerjaan sudah menjalin kerjasama dengan setiap perusahaan ke sekolah-sekolah yang ada di Sumsel.

Dalam kerja sama itu, pihaknya menerapkan penyelarasan kurikulum yang melibatkan pegawai perusahaan menjadi guru undangan untuk mengajar siswa-siswi SMK.

Melalui penyelarasan kurikulum ini, kata dia, perusahaan dapat melihat langsung calon-calon pekerja mereka sekitar 17 ribu siswa SMK di Sumsel.

“Gunanya setelah mereka lulus menjadi angkatan kerja baru, semuanya bisa terserap perusahaan,” katanya.

Menurut dia, itu selaras dengan target Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi menekan angka pengangguran terbuka hingga 4,5 persen saat memasuki awal tahun 2023.

Baca juga: Tim putra-putri Sumsel masuk final hifzil 10 juz MTQN ke-29 Kalsel

Baca juga: Wagub Sumsel minta Tagana tingkatkan kesiapsiagaan antisipasi bencana

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022