Kalau turun 10 kilogram, naik 15 kilogram. Selalu punya laba
Komitmen Melly untuk hidup lebih sehat usai menurunkan berat badan juga berpengaruh terhadap kebiasaannya sehari-hari. Melly memutuskan untuk berhenti merokok dan menghindari begadang.

Proses adaptasi usai operasi membuatnya tidak bisa makan dalam porsi besar. Setelah operasi, tekstur asupan makanan yang masuk ke tubuhnya tidak bisa sembarangan. Makanan yang masuk harus bertahap teksturnya. Dua pekan pertama ia menjalani diet cairan, disusul dengan bubur cair, bubur kental dan makanan biasa yang porsinya pun sedikit.

Berapa banyak makanan yang bisa dia konsumsi?

"Porsi makanku nasi satu sendok makan, biar lebih lama prosesnya aku cubit-cubit pakai tangan," ungkap Melly yang kerap tidak bisa menghabiskan porsi tersebut bila diselingi dengan minum air.

Nafsu makan tetap ada, tapi lebih bisa dikontrol. Ia mengibaratkan nafsu makannya seakan punya rem yang pakem dan membuat Melly lebih bisa mengendalikan dan memilih-milih makanan yang akan disantap. Melly tahu dirinya kini lebih mudah kenyang, jadi secara otomatis dia tak lagi "kalap" dalam mengonsumsi berbagai hidangan.

"Dulu kalau ada niat diet tapi makanan enak, pasti bilang 'besok saja'," tutur istri musisi Anto Hoed yang sama-sama anggota grup musik Potret.

Bedah bariatrik juga memberikan manfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, hipertensi, dan efek dominonya karena bedah bariatrik dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker.

"Sebelum operasi saat periksa kesehatan aku ketahuan diabetes, setelah bariatrik diabetesnya bagus," ujar Melly yang banyak menghasilkan lagu-lagu terkenal, termasuk lagu tema film layar lebar.

Baca juga: Konsumsi makanan bergizi seimbang bantu berat badan jadi normal

Penampilan yang baru membuat Melly kian bugar dan lebih lincah dan bertenaga saat manggung. Aksi loncat-loncat saat bernyanyi bisa dilakukan tanpa merasa sangat ngos-ngosan seperti dulu. Keputusan untuk berhenti merokok juga membuat proses bernyanyi lebih nyaman.

Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig, bedah bariatrik adalah alat untuk membantu orang-orang dengan berat badan berlebih.

Prosedur ini bukan jaminan seseorang akan tetap kurus bila tidak dibarengi dengan komitmen gaya hidup sehat. Dia memuji upaya Melly untuk betul-betul meninggalkan gaya hidup tidak sehat setelah menjalani bedah bariatrik.

Peter mengatakan para pasien bedah bariatrik rata-rata sudah bisa pulang ke rumah masing-masing pada hari kedua. Olahraga ringan juga bisa dilakukan, tapi dia tetap berpesan kepada pasien untuk tidak memaksakan diri bila dirasa tidak kuat.

Seperti operasi pada umumnya, pasien bedah bariatrik harus menjalani berbagai pemeriksaan untuk menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.

Pasien pun diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.

Ia menganjurkan pasien untuk mengonsumsi protein agar tubuh tidak menggerogoti otot dan membuat pasien merasa lemas.

"Ini juga mengubah kebiasaan makan, yang biasa makan karbohidrat beralih jadi protein," kata Peter.

Usai operasi, pasien bedah bariatrik juga belajar untuk membatasi makanan dan mengetahui batas kapasitas lambung. Sebisa mungkin makan secukupnya dan berhenti saat kenyang.

Baca juga: Mengenal bedah bariatrik, salah satu solusi bebas obesitas

Baca juga: Dokter sebut perempuan obesitas bisa sebabkan risiko gangguan PCOS

Baca juga: Dokter: Akupuntur bisa bantu atasi masalah obesitas

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022