London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (17/11/2022), mencatat kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,06 persen atau 4,65 poin menjadi menetap di 7.346,54 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 0,25 persen atau 18,25 poin menjadi 7.351,19 poin pada Rabu (16/11/2022), setelah berkurang 0,21 persen atau 15,73 poin menjadi 7.369,44 poin pada Selasa (15/11/2022), dan terkerek 0,92 persen atau 67,13 poin menjadi 7.385,17 poin pada Senin (14/11/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Baca juga: Indeks FTSE 100 Inggris dibuka melemah jelang rencana anggaran Hunt

Diikuti oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC terperosok 8,62 persen, serta perusahaan jasa keuangan Inggris yang menjual dana, saham dan produk terkait kepada investor ritel Hargreaves Lansdown PLC merosot 4,80 persen.

Sementara itu, Lloyds Banking Group PLC, sebuah grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan terbesar di Inggris meningkat 2,99 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan rokok multinasional Inggris Imperial Brands PLC yang terangkat 2,73 persen, serta perusahaan induk perbankan, asuransi dan jasa keuangan Inggris NatWest Group PLC menguat 2,47 persen.

Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 merosot 0,25 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022