Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah tajam untuk sesi keempat berjalan pada awal perdagangan Selasa, meluncur melewati 63 terhadap dolar untuk pertama kalinya dalam hampir delapan minggu karena pasar energi bereaksi terhadap pengenaan pembatasan harga minyak Rusia.

Pada pukul 07.07 GMT, rubel melemah 1,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 63,01, dan sebelumnya mencapai 63,2875, terlemah sejak 14 Oktober.

Rubel telah kehilangan 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 66,04 versus euro, sebelumnya memotong level terendah lima bulan, dan telah turun 0,7 persen terhadap yuan menjadi 9,0, meluncur melewati ambang itu untuk pertama kalinya sejak pertengahan Agustus.

Rubel adalah mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini, didukung oleh kontrol modal dan penurunan awal impor akibat sanksi Barat terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, dan sejumlah perusahaan asing menghentikan operasinya di negara tersebut.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 83,4 dolar AS per barel pada hari itu, tetapi mendekati level terendah yang terlihat tahun ini.

Minyak rebound pada Selasa setelah anjlok lebih dari 3,0 persen di sesi sebelumnya, karena penerapan sanksi terhadap minyak mentah lintas laut Rusia mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.

Kelompok Tujuh (G7) menetapkan harga tertinggi 60 dolar AS per barel untuk minyak mentah Rusia, yang bertujuan untuk membatasi kemampuan Moskow membiayai operasi militernya di Ukraina, tetapi Rusia mengatakan tidak akan mematuhi tindakan tersebut sekalipun harus memangkas produksi.

Batas harga kemungkinan akan menyebabkan kerugian kecil dalam volume ekspor Rusia, kata analis Renaissance Capital, tetapi kerusakannya mungkin tidak terlalu terasa di tempat lain.

"Kami mempertahankan perkiraan kami untuk pelemahan bertahap rubel menjadi 65 per dolar dalam beberapa bulan mendatang, dengan pergerakan ke kisaran 70-75 pada 2023 dengan latar belakang pendapatan ekspor yang lebih rendah dan pemulihan impor," kata RenCap.

Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.102,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah pada 2.203,9 poin.

Baca juga: Rubel Rusia diperdagangkan dekati 61 terhadap dolar jelang lelang OFZ

Baca juga: Rubel menguat terhadap dolar didukung pembayaran pajak akhir bulan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022