perlu diperhatikan pula penyediaan air baku
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyiapkan 15 kelurahan lokasi fokus (lokus) untuk pencegahan dan penurunan tengkes (stunting) di daerah itu. 

"Kami menyiapkan 15 kelurahan lokasi fokus (lokus) yakni Bukit Duri, Kebon Baru, Karet, Bangka, Pasar Minggu, Kebagusan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Grogol Selatan, Pondok Labu, Gandaria Selatan, Pegadegan, Jagakarsa, Cipedak, dan Petukangan Utara," kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Jhonson Hotsar di Jakarta, Selasa.

Jhonson menyebutkan pemilihan 15 kelurahan tersebut merupakan perwakilan setiap kecamatan di Jakarta Selatan yang diharapkan merata dalam sosialisasi untuk menekan angka tengkes.

Terlebih, lanjutnya, dalam data yang dibagikan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 203 kasus anak mengalami tengkes dari 15 kelurahan tersebut sampai akhir 2022.

Baca juga: Pemkot Jaksel nilai sanitasi berperan penting cegah tengkes anak

Jhonson menyebutkan ada banyak faktor mengapa anak bisa mengalami tengkes mulai dari pola asuh orangtua, sanitasi yang kurang higienis hingga yang paling utama adalah kekurangan gizi.

Maka dari itu, penting bagi para orangtua untuk memperhatikan nutrisi yang diberikan pada 1000 hari pertama kehidupan anak atau dalam artian sejak awal kehamilan.

"Selain itu perlu diperhatikan pula penyediaan air baku yang beredar di masyarakat hingga usaha isi ulang yang rutin diuji setiap puskesmas," tambahnya.

Menurut dia, bukan hanya soal pemberian gizi kepada anak maupun ibu hamil serta menyusui, melainkan perlu diperhatikan penyediaan air minum yang bersih juga berkontribusi menurunkan angka tengkes.

Baca juga: Pemkot minta sektor kesehatan-non kesehatan kolaborasi cegah tengkes

"Keberadaan air bersih sangat terkait dengan masalah-masalah pembangunan manusia, maka diharapkan pencegahan tengkes ini bisa menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045," katanya.

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019, prevalensi tengkes di Indonesia masih sebesar 27,67 persen.

Presiden RI Joko Widodo pun telah mencanangkan target penurunan tengkes menjadi 14 persen pada 2024.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022