Akkopsi merupakan wadah bagi bupati maupun walikota agar bisa sharing pengalaman dan program kerja terkait sanitasi dan air bersih,
Jakarta (ANTARA) - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar resmi memimpin Kepengurusan Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) usai dirinya dikukuhkan sebagai ketua umum untuk periode 2022-2026.

"Akkopsi merupakan wadah bagi bupati maupun walikota agar bisa sharing pengalaman dan program kerja terkait sanitasi dan air bersih," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Sekretaris Umum Akkopsi dijabat oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Bendahara Umum oleh Walikota Samarinda Andi Harun. Kegiatan pelantikan dan pengukuhan pengurus Akkopsi tersebut dilakukan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, hari ini.

Tercatat sebanyak 492 bupati maupun walikota di seluruh Indonesia yang bergabung dalam aliansi tersebut.

Program kerja utama Akkopsi adalah mempercepat pembangunan infrastruktur berupa sarana sanitasi yang aman dan layak bagi masyarakat. Kemudian, Akkopsi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa mengakses air bersih dan minum.

"Pembangunannya disesuaikan dengan kondisi demografi dan geografi serta dukungan pendanaan dari masing-masing anggota. Semua ini guna menyukseskan program 100-0-100 yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” kata Zaki,

Program 100-0-100 merupakan sebuah program menuju pemenuhan target tiga sektor, antara lain pemenuhan 100 persen akses air minum layak, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0 persen, dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak.

Program itu bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Adapun tujuan umum program 100-0-100 adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.

Zaki mengungkapkan semua anggota Akkopsi masih menuntaskan program terkait sanitasi yang bersih, sehat, dan layak serta akses air bersih. Pada 2024, program 100-0-100 diharapkan bisa tercapai 90 persen di daerah-daerah tersebut.

Khusus di Kabupaten Tangerang, sejumlah program terkait sanitasi dan akses air bersih dan minum telah dilaksanakan mulai dari program sanitasi untuk sekolah khususnya di tingkat SD dan SMP yang dilanjutkan ke SMA (Sanisek), kemudian sanitasi berbasis pondok pesantren (Sanitren).

“Kami memang memfokuskan dan memprioritaskan pada institusi pendidikan karena institusi pendidikan akan melahirkan generasi-generasi muda penerus dan agen perubahan yang bisa menjadi penggerak di lingkungan rumah dan lingkungan sekitar mereka," terang Zaki.

"Mereka bisa mencontoh bagaimana sanitasi di sekolah sudah bersih, sehat dan layak untuk dipakai. Ini termasuk melindungi lingkungan agar tidak terpapar dengan perilaku-perilaku negatif yakni buang air besar sembarangan. Semua ini sudah kita lakukan,” imbuhnya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Yohanes Baptista Satya mengucapkan selamat atas terbentuknya pengurus baru Akkopsi periode 2022 sampai 2026.

"Pemerintah melalui Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Akkopsi untuk meningkatkan kehidupan yang layak bagi masyarakat. Khususnya dalam mengakses air bersih dan minum serta sanitasi yang layak dan aman bagi masyarakat,” pungkas Satya.


Baca juga: Ketua DPR RI: Akses air bersih adalah HAM mendasar
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 961 sanitasi di Lombok Tengah

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023