Jakarta (ANTARA) - Indonesia membawa pulang lima medali emas, empat perak, dan tiga perunggu pada Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023 di Ayala Malls, Manila Bay, Parañaque City, Filipina, 10-12 Maret.

Manajer Timnas Taekwondo Indonesia Laras Fitriana Novianty Sumarna mengatakan hasil tersebut menjadi modal yang bagus sebagai persiapan menuju SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja, 5-17 Mei.

"Mengingat sebagian besar atlet yang turun merupakan atlet yang kemungkinan besar juga akan bersaing pada SEA Games 2023," kata Laras mengonfirmasi kepada ANTARA via pesan singkat, Senin.

Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023, lanjut Laras, dilaksanakan pada tahun yang sama dengan SEA Games. Kejuaraan kali ini diikuti 383 peserta dengan wasit internasional dari delapan negara anggota ASEAN yaitu, Filipina sebagai tuan rumah, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

Medali emas untuk Indonesia dipersembahkan oleh Wawan Saputra yang turun pada kategori freestyle poomsae. Sisanya dari kyorugi atas nama Adam Yazid di kelas U – 68 kg, Nicholas Armanto kelas U-87 kg, Dinda Putri kelas U-73 kg, dan Rayinda Alexandra kelas U-44 kg junior.

Medali perak direbut M Hafizh di nomor Individual Male Senior, Besta Noviana di kategori Individual Female Senior, Anindya dan Maurice di kategori Pair Junior, serta Megawati Pramesti di kelas U-53 kg putri.

Sementara perunggu menjadi milik Sarah Maria pada U-44 kg, Aqila Aulia untuk U-57 kg, dan Anindya Lana pada Individual Female Junior .

Baca juga: PBTI siapkan program mulai dari TC di Korea hingga uji coba di Eropa

Selain atlet, Indonesia juga memiliki wasit internasional yang bertugas yakni, Mulyadi Jansen yang dinobatkan sebagai wasit terbaik.

Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) M. Thamrin Marzuki melalui keterangan tertulis mengucapkan selamat dan meminta agar penampilan atlet pelatnas terus dipertahankan.

Dia juga meminta pelatih timnas segera melakukan analisa dan evaluasi berdasarkan berbagai indikator guna melihat progres para atlet selama mengikuti pelatnas.

Menurut dia, evaluasi bisa dilakukan berdasarkan detail teknik dan penguasaan diri di tengah suasana dan situasi saat mereka bertanding sehingga kekurangan dan kelemahan yang dimiliki atlet bisa segera dibenahi.

“Hasil kejuaraan internasional ini harus dijadikan catatan penting bagi para atlet. Segera lakukan evaluasi untuk mempelajari dan menelaah strategi bertanding para atlet. Strategi tersebut perlu dipelajari dan terus disimulasikan agar saat SEA Games 2023 bisa diterapkan. Masih ada waktu untuk membenahi kekurangan-kekurangan atlet," kata Thamrin.

Baca juga: Indonesia raih emas di Kejuaraan Internasional Taekwondo di Bulgaria
Baca juga: PBTI gelar seleksi nasional taekwondo untuk SEA Games 2023

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023