Didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Brigjen TNI Robert Ndona dan beberapa perwakilan pengurus provinsi (pengprov) PBTI, Richard datang ke kantor PBTI di STC Senayan, Jakarta, Jumat, untuk menyerahkan berkas.
Berkas pencalonan Richard diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan Ruminta dan dinyatakan lengkap.
“Kalau kemarin 25 pengprov (menyatakan dukungan), sekarang 28 pengprov yang sudah kami serahkan dukungannya kepada TPP dan kami berharap (proses) ini berjalan dengan baik sesuai aturan, sesuai kaidah, dan sesuai persyaratan yang ada,” kata Richard dikutip dari keterangan resmi.
Richard berharap proses Musyawarah Nasional (Munas) PBTI yang akan diselenggarakan di Sentul, Bogor, pada 4 September dapat berlangsung sportif. Richard memutuskan maju sebagai calon ketua umum PBTI dengan niat tulus mengembalikan kejayaan taekwondo Indonesia.
“Tentu harapannya ke depan saya bersama pengprov, saya bersama mantan-mantan atlet, saya bersama stakeholder yang lain, mimpinya sama kita semua bagaimana taekwondo Indonesia kembali berjaya di tingkat Asia sampai dunia,” ujar Richard.
“Untuk itu, kompetisi ini kompetisi yang fair play dan kita berharap kelak tagline kami yang akan jadi pegangan bahwa bersatu berprestasi,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Kamis (24/8) sejumlah pengprov PBTI telah menyatakan dukungan kepada Richard untuk bertarung di Munas PBTI.
“Kami rasa penting untuk tidak salah dalam meninggalkan legacy (warisan) bagi taekwondo Indonesia, maka dengan tegas, kami juga berhimpun pada tidak kurang dari 20 pengprov seluruh Indonesia saat ini dan mudah-mudahan masih mengalir dukungan dari teman-teman lainnya, maka kami dengan bersatu dengan harapan mempunyai prestasi yang akan datang, kita dengan tegas mengusung Letnan Jenderal Richard Tampubolon,” tutur Ketua Pengprov PBTI Bangka Belitung Muhammad Irham.
Baca juga: Tantangan keorganisasian jadi fokus Taekwondo Indonesia periode baru
Baca juga: PBTI kirim wakil ke Thailand ikuti penyegaran wasit internasional
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
