Ini kebanggaan tersendiri bagi saya menjadi wasit di Kejuaraan Dunia di Kolombia, apalagi Saya merupakan satu satunya wasit wanita yang paling muda diantara 38 wasit yang hadir di Kolombia,"
Jakarta (ANTARA News) - Wasit taekwondo Indonesia Rahadewi Neta menyatakan bangga bisa menjadi wasit Indonesia yang dipercaya memimpin pertandingan di Kejuaraan Dunia poomsae Taekwondo baru-baru ini di Kolombia.

"Ini kebanggaan tersendiri bagi saya menjadi wasit di Kejuaraan Dunia di Kolombia, apalagi Saya merupakan satu satunya wasit wanita yang paling muda diantara 38 wasit yang hadir di Kolombia," kata Rahadewi Neta, pemegang Sertifikat Wasit Internasional yang memimpin pertandingan di Kolombia itu pada 6-9 Desember lalu, di Jakarta, Selasa.

Rahadewi yang dikirim ke Kolombia oleh Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) itu, sebelum menjadi wasit adalah atlet nasional taekwondo dan pernah meraih medali perak di kejuaraan Amerika Serikat Terbuka di Oregon pada 2008.

"Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya, bisa menjadi wasit di ajang Kejuaraan Dunia Poomsae, mengingat ada proses seleksi yang ketat sebelum dipercaya menjadi wasit di tingkat Dunia," tambah wasit berusia 29 tahun itu.

Menurutnya untuk bisa memimpin di level Kejuaraan dunia tidaklah mudah, meski diutus langsung oleh UTI Pro belum jaminan dapat langsung memimpin di tingkat Kejuaraan Dunia.

"Ada tahapan yang harus diikuti seorang wasit di level Kejuaraan Dunia, antara lain mengikuti seleksi yang ditentukan oleh WTF (World Taekwondo Federation)," katanya.

Dikatakannya, menjadi wasit di tingkat Kejuaraan Dunia memiliki tekanan tinggi.

"Berbeda dengan Kyorufi (Tarung) yang menggunakan sistem Protector Scoring System (PSS), untuk Poomsae sistem scoring menggunakan Taekwonsoft. Jadi setiap wasit dituntut tingkat konsentrasi yang cukup tinggi," ungkapnya.

(A020/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012