Jakarta (ANTARA) - Setelah tiga dekade, Nintendo dikabarkan memutuskan untuk mengubah nama kontroversial salah satu karakter penjahat dari “Super Mario Bros” menjelang rilis resmi film tersebut di Jepang minggu ini.

Raksasa video game Jepang itu mengumumkan perombakan gambar dalam pesan terbaru di akun Twitter mereka.

Baca juga: Nintendo tunda perilisan film "Super Mario Bros" hingga 2023

Berdasarkan terjemahan dari Tweet tersebut, karakter mandor "Blackie", yang muncul di game komputer tahun 1980-an "Wrecking Crew", akan diubah namanya menjadi "Spike" dalam bahasa Jepang, demikian laporan dari New York Post, Selasa (25/4).

Perombakan ini akan dilakukan di game dan "The Super Mario Bros. Movie". Film ini berada di puncak box office selama tiga minggu berturut-turut dan meraup lebih dari 400 juta dolar AS sejak dibuka di bioskop pada 5 April lalu.

Meskipun Nintendo tidak memberikan alasan atas keputusan tersebut, judul karakter sebelumnya dinilai sebagai cercaan rasial di negara-negara Barat. Faktanya, perubahan nama Spike saat ini berlaku di iterasi AS dan UE dari game aslinya.

Spike pertama kali muncul di game puzzle aksi Famicon tahun 1985 "Wrecking Crew" sebagai pekerja konstruksi jahat yang mencoba menghentikan Mario dan Luigi dari memecahkan benda dengan palu. 

Baca juga: "The Super Mario Bros. Movie" kuasai pekan kedua box office

Baca juga: "Super Mario Bros" raup Rp1,2 triliun di akhir pekan kedua penayangan

Baca juga: "The Super Mario Bros" rilis trailer dengan suara Chris Pratt

Penerjemah: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023