Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia stabil pada awal perdagangan Rabu, melayang di dekat 79,5 terhadap dolar, mengesampingkan penurunan harga minyak karena para pedagang menunggu dua lelang surat utang pemerintah.

Pada pukul 07.24 GMT, rubel menguat 0,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 79,52 dan juga menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 87,71 versus euro. Mata uang Rusia menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 11,46.

Rubel menguat pada Selasa (2/5/2023) karena pasar Rusia dibuka kembali setelah libur akhir pekan yang panjang dan terus menilai prospek suku bunga. Bank sentral mempertahankan suku bunga pada Jumat (28/4/2023), tetapi mengatakan akan mempertimbangkan lebih banyak kenaikan suku bunga.

Berpotensi mempengaruhi nilai ekspor minyak mentah Rusia, harga minyak turun sekitar 5,0 persen ke level terendah lima minggu pada Selasa (2/5/2023) di tengah kekhawatiran tentang ekonomi global ketika para politisi AS membahas cara untuk menghindari gagal bayar utang dan investor bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut minggu ini.

"Pada dasarnya, posisi rubel diperkuat oleh harga minyak yang tinggi baru-baru ini dan penurunan diskon Ural terhadap Brent," kata analis Alor Broker, Alexei Antonov.

"Namun, dalam skenario terburuk, yaitu, minyak jatuh di bawah 70 dolar AS, rubel tidak akan bertahan."

Pada saat yang sama, dia mengatakan pergerakan ke level resistensi berikutnya di 77,50 terhadap dolar kemungkinan besar terjadi.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 75,23 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 1.018,37 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah pada 2.574,70 poin.

Kementerian keuangan akan mengadakan dua lelang obligasi negara OFZ pada Rabu.

Baca juga: Dolar AS sedikit melemah merespons data pekerjaan, fokus keputusan Fed
Baca juga: Malaysia secara mengejutkan naikkan suku bunga acuan jadi 3,0 persen
Baca juga: Minyak lanjutkan kerugian di Asia, investor hadapi kenaikan suku bunga

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023