"Jika seorang pendonor dalam keadaan sakit, maka resipien akan memiliki risiko sakit juga."
Washington (ANTARA News/Reuters) - Ketatnya persaingan pelayanan di antara pusat kesehatan yang melayani cangkok (transplantasi) hati membuat kualitas hati donor menurun, demikian satu studi di Amerika Serikat (AS).

Banyaknya pusat layanan kesehatan membuat mereka kurang selektif dalam memilih calon pendonor hati yang berkualitas baik, karena mereka ketakutan pendonor akan memilih pusat kesehatan lainnya.

Dokter cenderung mengambil siapapun daftar pertama pendonor, tanpa mempertimbangkan kemungkinan keberhasilan kondisi hati pendonor dengan penerima (resipien)-nya.

"Terdapat pertanyaan besar ketika persaingan memicu pusat kesehatan tidak mengutamakan kualitas donor, seperti pengabaian kualitas kecocokan karakteristik hati pendonor dan penerima hati," kata Paul Roberts, salah periset dalam tim studi University of California, San Francisco.

Tim tersebut menganalisis lebih dari 38.000 penerima cangkok hati dari pendonor pada 2003 dan 2009 di 112 pusat kesehatan di 47 area distribusi.

Temuan mereka mengungkapkan, resipien cangkok hati yang melakukan operasi di area berkompetisi layanan kesehatan tingkat rendah sebanyak 10 persen mengalami gangguan.

Para periset juga menemukan hasil berbeda dengan resipien cangkok hati yang melakukan operasi di kawasan dengan persaingan layanan kesehatan tingkat tinggi sejumlah 28 persen terkena gangguan.

Periset tersebut mencatat, kawasan dengan kompetisi tinggi mampu mencangkok hati dalam jumlah yang banyak, namun juga memiliki risiko kegagalan.

"Jika seorang pendonor dalam keadaan sakit, maka resipien akan memiliki risiko sakit juga. Ini berarti resipien transplantasi lebih berisiko daripada penyumbang hati, atau lebih parah lagi dia tidak mampu bertahan hidup," kata Michael Charlton, seorang peneliti di Pusat Kesehatan Klinik Mayo di Rochester, Minnesota.

Pusat layanan kesehatan selama ini berusaha mendapatkan persediaan hati sebanyak mungkin, termasuk dari para calon pendonor yang sakit, demikian temuan tim riset University of California.
(Uu.A061)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013