Jakarta (ANTARA) - Upaya kontingen Indonesia untuk bangkit dan menembus posisi minimal tiga besar dalam klasemen sementara koleksi medali SEA Games 2023 di Kamboja masih terseok-seok.

Meski berhasil rebound setelah sehari sebelumnya, Selasa (9/5), Indonesia sempat tersalip Filipina di posisi keempat, namun untuk mengejar defisit dari Thailand yang menduduki posisi tiga besar terasa sulit bagi kontingen Merah Putih.

Hingga Rabu malam, kontingen Indonesia hanya mampu bercokol di peringkat empat klasemen sementara SEA Games 2023 Kamboja dengan total perolehan 123 medali yakni 35 emas, 32 perak, dan 56 perunggu. Terpaut 13 medali dari Thailand di posisi ketiga yang mengemas 136 medali (47 emas, 36 perak dan 53 perunggu).

Pada posisi tiga besar, persaingan sengit terus terjadi antara tuan rumah yang untuk sementara menjadi runner up dengan Thailand, yang keduanya sama-sama mendulang 47 keping emas namun Kamboja meraih perak lebih banyak. Vietnam untuk sementara masih nyaman di posisi teratas terpaut tiga keping emas dari rival-rival terdekatnya.

Di hari kelima kompetisi multi event negara-negara se-Asia Tenggara sejak resmi dibuka pada 5 Mei lalu, atlet-atlet, pelatih, dan ofisial Merah Putih masih terus berjibaku mengerahkan segala daya dan kemampuan terbaik mereka demi berkibarnya Merah Putih dan kumandang Indonesia Raya di podium pemenang.

Ada atlet dan cabang-cabang olahraga yang sukses naik podium sebagai juara sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya, dan tidak sedikit pula yang gagal memenuhi target.

Salah satu cabang olahraga yang sukses menggondol banyak emas hari ini adalah pencak silat, cabang olahraga asli Indonesia. Dari lokasi pertandingan Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, pendekar-pendekar Merah Putih menyumbang total sembilan emas, enam perak, dan satu perunggu ke pundi-pundi medali kontingen Indonesia.

Tito Hendra Septa Kurnia menjadi pesilat terakhir yang memastikan emas pamungkas untuk Indonesia seusai memenangi laga di nomor tanding putra kelas E melawan wakil dari Thailand dengan skor telak 67-37.

Pesilat-pesilat lainnya yang sebelumnya juga sukses mempersembahkan medali emas untuk Indonesia yakni Iqbal Candra Pratama (tanding putra kelas F), Jeni Elvis Kause (tanding putri kelas C), Khoirudin Mustakim (tanding putra kelas A), Atifa Fismawati (tanding putri kelas D), Muhammad Zaki Zikrillah Prasong (tanding putra kelas B), dan Safira Dwi Meilani (tanding putri kelas B).

Sementara perak didapatkan Suci Wulandari (tanding putri U45) Muhamad Yachser Arafa (tanding putra kelas C), Nia Larasati (tanding putri kelas E), Kadek Andrey Nova Prayada (tanding putra kelas D), Bayu Lesmana (tanding putra kelas U45, dan Ririn Rinasih/Riska Hermawan (ganda putri artistik). Sedangkan Ronaldo Neno harus puas dengan medali perunggu untuk nomor tanding putra kelas I.

Keping-keping emas juga mengalir dari cabang olahraga atletik dan soft tenis. Sementara wushu dan loncat indah hanya mampu menyumbang perak dan perunggu.

Dari arena atletik di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, tambahan dua keping emas dipersembahkan oleh tim estafet 4x100 meter putra yang terdiri dari Lalu Muhammad Zohri, Wahyu Setiawan, Bayu Kertanegara, dan Sudirman Hadi serta dari nomor lompat jauh putri melalui atlet kawakan Maria Natalia Londa.

Zohri dkk. finis tercepat dengan catatan waktu 39,11 detik, mempecundangi Thailand yang finis di posisi kedua dengan 39,13 detik serta Malaysia di urutan ketiga dengan 39,36 detik.

Sedangkan Maria Natalia Londa menjadi yang terbaik setelah melakukan lompatan terjauh dengan 6,28 meter pada percobaan kelima. Dia mengalahkan dua wakil Vietnam Thi Thu Thoa Bui di posisi kedua dengan 6,13 meter dan Thi Loan Bui yang meraih perunggu dengan 6,02 meter.

Selanjutnya dari cabang olahraga soft tenis di Olympic Stadium, Phnom Penh. Dwi Rahayu Pitri akhirnya memastikan emas ke genggaman Indonesia setelah dia berjuang keras menaklukkan perlawanan petenis Filipina Noelle Nikki dari nomor tunggal putri.

Torehan emas Dwi Rahayu Pitri ini melengkapi raihan medali emas sebelumnya yang didapat dari nomor beregu putera. Dengan demikian cabang olahraga soft tenis berhasil mengumpulkan total dua medali emas dan dua perak. Medali perak diperoleh dari nomor tunggal putra melalui Muhamad Hemat Bhakti Anugerah yang di babak final dikalahkan Joseph Abas Arcilla, dan dari nomor beregu putri.

Beralih ke wushu yang baru memulai pertandingan perdananya hari ini. Debutan atlet taolu putri Indonesia Tasya Ayu Puspa Dewi mengawali langkah manis tim wushu Indonesia dengan meraup perak dari nomor nanquan putri dan tidak lama kemudian disusul Harris Horatius yang mendulang medali serupa dari nomor nanquan putra.

Menurut pelatih wushu Indonesia, Novita, cabang wushu ini memang tidak menargetkan emas dari kedua nomor tersebut. Karenanya capaian dua perak di hari pertama sudah merupakan prestasi tersendiri untuk atlet-atlet wushu Indonesia.

Untuk target emas dari cabang olahraga wushu disandarkan ke pundak Edgar Xavier Maervelo dan Seraf Naro Siregar yang lolos ke babak final nomor gabungan daoshu dan gunsu putra. Keduanya akan tampil di nomor daoshu yang akan dimainkan pada Kamis (11/5). Selain itu, peluang mendulang emas juga ada pada Muhammad Daffa Golden Boy yang tampil di nomor gabungan jianshu dan qiangshu putra.

Dari pentas Morodok Tecno National Aquatics Center, Phnom Penh, perjuangan satu-satunya atlet loncat indah Indonesia Gladies Lariesa Garina Haga di SEA Games XXXII/2023 Kamboja berbuah dua medali yakni perak dan perunggu. Raihan dua keping medali Gladies ini diharapkan membuka jalan bagi atlet loncat indah lainnya untuk bisa turut bersaing di pesta olahraga Asia Tenggara berikutnya.


Terus berjuang

Perburuan koleksi medali dan pacuan di klasemen SEA Games ke-32 Kamboja belum berakhir. Masih ada banyak waktu bagi atlet, pelatih, dan ofisial kontingen Indonesia untuk terus berjuang menorehkan prestasinya.

Dari cabang olahraga voli di Olympic Stadium, Phnom Penh, tim voli putri Indonesia menjaga asa untuk lolos ke semifinal setelah menang relatif mudah atas Malaysia dengan skor 3-0 (25-12, 25-9, dan 25- 12) dalam penyisihan grup A. Kemenangan ini menghidupkan peluang Indonesia untuk lolos dari grup A setelah pada pertandingan pertama, Selasa (9/5) kalah 0-3 (16-25, 16-25, dan 16-25) dari favorit kuat juara Thailand.

Indonesia akan memainkan pertandingan ketiga penyisihan grup A melawan Myanmar pada Kamis (11/5). Myanmar sendiri pada pertandingan pertama dihantam Malaysia 3-0 (25-14; 25-16; 25-13).

Beralih ke bulu tangkis. Tim beregu putri Indonesia memastikan diri melangkah ke final SEA Games XXXII/2023 Kamboja setelah membungkam Filipina dengan skor 3-0 di Morodok Techo Badminton Hall, Phnom Penh.

Komang Ayu Cahya Dewi menjadi penyumbang poin pertama untuk skuad Merah Putih setelah menumbangkan wakil Filipina Mikaela de Guzman dengan 21-13, 21-5. Kemenangan itu kemudian diikuti ganda putri Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma yang mengalahkan Airah Albo/The Pomar dengan skor 21-11, 21-12.

Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi kunci kemenangan Indonesia atas Filipina. Tunggal putri kedua yang turun dalam laga hari ini mengalahkan Bianca Carlos dengan skor 21-19, 21-9.

Dengan kemenangan ini, tim beregu putri Indonesia melaju ke final dan akan berhadapan dengan Thailand yang sebelumnya meraih kemenangan atas Singapura dengan skor 3-1.

Perjuangan berikutnya dicatat oleh tim nasional esports Indonesia untuk nomor game Valorant yang berhasil lolos ke babak grand final setelah menang telak atas Filipina dengan skor akhir 2-0.

Timnas Valorant yang beranggotakan Bryan Carlos, Delbert Tanoto, Oliver Budi, Kevin Gunawan, Sheldon Anderson, Nanda Rizana, dan Willy Ivandra serta dinakhodai oleh Baskoro Dwi Putra selanjutnya akan berebut emas di babak grand final.

Perjuangan lain yang juga tidak kalah seru ditunjukkan tim nasional Indonesia U-22 yang akhirnya menyapu bersih kemenangan di Grup A SEA Games 2023, setelah memukul tuan rumah Kamboja dengan skor 2-1 di Olympic Stadium, Phnom Penh.

Meski mengemas kemenangan sempurna hingga akhir penyisihan grup, catatan clean sheet gawang Garuda Muda akhirnya ternoda melalui kaki pemain Kamboja, Sin Sovannmakara, yang sukses memperdayai kiper Indonesia M. Adisatryo menjelang akhir babak pertama.

Dengan keberhasilan menjadi juara Grup A, Indonesia akan berhadapan dengan tim peringkat kedua Grup B di semifinal. Laga semifinal itu sendiri akan dimainkan pada Sabtu (13/5) mendatang.

Pelatih tim nasional U-22 Indra Sjafri sangat optimistis anak-anak asuhnya mampu berbicara banyak di Kamboja, sehingga target meraih medali emas sepak bola SEA Games yang sudah absen diraih selama 32 tahun terakhir bisa menjadi oase sejuk untuk pecinta sepak bola di Tanah Air.

Setidaknya apabila peringkat kontingen Merah Putih masih terseok di papan tengah hingga berakhirnya ajang olahraga negara-negara se-Asia Tenggara kali ini, medali emas cabang sepak bola bisa menjadi sedikit pelipur lara.

Baca juga: Indra Sjafri tegaskan misi gondol emas di SEA Games Kamboja 2023


Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023