Rolls-Royce Holdings PLC menguat 2,10 persen.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa (16/5) waktu setempat, berbalik arah dari kenaikan selama 2 hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,24 persen atau 26,62 poin, menjadi menetap di 7.751,08 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,30 persen atau 23,08 poin menjadi 7.777,70 poin pada hari Senin (15/5) setelah menguat 0,31 persen atau 24,04 poin menjadi 7.754,62 poin pada hari Jumat (12/5), dan terpangkas 0,14 persen atau 10,75 poin menjadi 7.730,58 poin pada hari Kamis (11/5).

Evraz PLC (perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia) membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group PLC yang merosot 7,44 persen. Begitu pula perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika solusi end-to-end untuk perdagangan daring kebutuhan pokok Ocado Group PLC melemah 3,90 persen.

Sementara itu, DCC PLC (grup perusahaan layanan penjualan, pemasaran, dan dukungan internasional Irlandia terkemuka yang beroperasi di 22 negara) meningkat 2,81 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan investasi dan pengembang properti komersial terbesar di Inggris Raya, Land Securities Group PLC, yang terangkat 2,35 persen. Berikutnya perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC menguat 2,10 persen.

Baca juga: Saham di Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 naik 0,30 persen
Baca juga: Saham Inggris memulai perdagangan pekan ini dengan pijakan kuat


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023