Seharusnya kita bisa memelihara hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama umat Islam maupun umat beragama lainnya,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Masyarakat khususnya umat Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu waspada agar tidak terjebak dalam permasalahan yang dapat merusak dan melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa, kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Seharusnya kita bisa memelihara hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama umat Islam maupun umat beragama lainnya," katanya dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, sejarah mencatat tatanan kehidupan bernegara yang dibangun Rasulullah sangat menjunjung tinggi keadilan sosial, musyawarah untuk mufakat.

Selain itu juga penghormatan terhadap hak dan nilai-nilai kemanusiaan, penegakan supremasi hukum, dan kebersamaan antarumat beragama untuk menjaga harmoni sosial.

"Tatanan kehidupan kenegaraan itu harus menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun kehidupan yang lebih beradab pada saat ini dan masa depan," katanya.

Ia mengatakan esensi dari peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW sesungguhnya adalah untuk meneladani setiap pikiran, ucapan, dan tindakan Rasulullah.

"Umat Islam harus meneladani buah pikiran yang cerdas dan jernih, ucapan yang santun dan lembut, serta tindakan yang arif dan bijaksana Rasulullah SAW," katanya.

Menurut dia perilaku akhlak mulia Nabi Muhammad mampu menebarkan rahmat bagi semesta alam sekaligus memberikan teladan kepada umat Islam untuk membangun tatanan kehidupan bernegara yang adil dan sejahtera.

"Para ulama dan pujangga Islam dulu mengungkapkan dan mengutarakan diri pribadi Rasulullah dengan syair-syair yang memiliki nilai dan gaya bahasa yang tinggi," katanya.

Namun, pengungkapan dan penuturan serta puji-pujian terhadap Rasulullah selama ini lebih banyak untuk dikagumi dan dinikmati. Umat Islam jarang untuk berusaha mengamalkan dan menerapkan dalam kehidupan.

"Umat Islam belum sepenuhnya menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan dan panutan serta secara sungguh-sungguh berusaha menampilkan diri mengikuti pola kehidupan dan kepemimpinan Rasulullah SAW," katanya.
(B015*H010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013