Presiden harus cawe-cawe, karena Presiden enggak bisa dong tinggalkan begitu aja sisa perjuangan yang telah dinikmati oleh rakyat daerah
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Ondang atau OSO mendukung sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang disebut cawe-cawe agar sisa perjuangan Pemerintah dapat dinikmati masyarakat.

"Presiden harus cawe-cawe, karena Presiden enggak bisa dong tinggalkan begitu aja sisa perjuangan yang telah dinikmati oleh rakyat daerah," kata OSO saat ditemui usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis.

OSO menilai sikap cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi memiliki batas untuk mengingatkan kepada pemimpin partai politik agar semua program yang dijalankan Pemerintah tetap berada di jalur-nya (on the track) dan harus diteruskan.

Selain itu, cawe-cawe juga bertujuan agar program yang memiliki kekurangan dapat diperbaiki.

"Yang kurang harus diperbaiki oleh yang baru. Jadi jangan semua mau dianggap tidak ada," ucapnya.

Baca juga: Cawe-cawe demi keberlanjutan kebijakan

Baca juga: Jusuf Kalla dukung sikap cawe-cawe Jokowi untuk jaga demokrasi


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan pegiat media di Istana Merdeka Jakarta.

"Ya, ngobrol saja, ngobrol tentang cawe-cawe pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal YouTube "Helmy Yahya Bicara" di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5).

Baca juga: Presiden Jokowi bertemu dengan para pemimpin redaksi media

Para pimred tersebut mengobrol dengan Presiden jokowi selama sekitar 2 jam dengan ditemani Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

"'Cawe-cawe' tidak melanggar undang-undang, jadi 'cawe-cawe' itu demi negara, bukan demi pribadi," ungkap Pimred TVOne Karni Ilyas.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023