Moskow (ANTARA) - Rubel melemah ke level terendah hampir 10 minggu terhadap dolar pada awal perdagangan Selasa, karena pasar Rusia dibuka kembali setelah libur panjang akhir pekan, dirugikan oleh harga minyak yang lebih rendah dan di bawah tekanan dari risiko geopolitik dan permintaan mata uang asing.

Pada pukul 06.15 GMT, rubel melemah 0,5 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 83,07, terlemah sejak 7 April. Rubel juga kehilangan 0,9 persen untuk diperdagangkan pada 89,74 versus euro, level terendah lebih dari enam minggu, dan telah turun 0,1 persen terhadap yuan menjadi 11,58.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 72,26 dolar AS per barel. Harga Brent telah turun tajam dari mendekati 78 dolar AS dalam beberapa sesi terakhir.

Rubel menunjukkan reaksi terbatas terhadap bank sentral yang mempertahankan suku bunga sebesar 7,5 persen pada Jumat (9/6/2023), tetapi mengeluarkan sinyal terkuatnya bahwa bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini, mengatakan bahwa kemungkinan itu telah tumbuh karena tekanan inflasi meningkat.

Baca juga: Dolar mundur jelang data inflasi AS, yuan jatuh saat suku bunga turun
Baca juga: Yuan terpuruk 286 basis poin menjadi 7,1498 terhadap dolar AS
Baca juga: Analis: Sentimen pasar terhadap rupiah masih tunggu hasil rapat FOMC

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023