meningkatkan kesiapsiagaan mereka, seperti pembinaan dan pelatihan
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir terus meningkatkan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana di daerah ini, di antaranya melalui pembinaan dan pelatihan masyarakat dalam merespon peristiwa yang tidak diinginkan itu.
 
"Hal ini dengan meningkatkan kesiapsiagaan mereka, seperti pembinaan dan pelatihan masyarakat dalam merespon kejadian bencana," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji pada Pameran Jakarta Tangguh 2023 di Pintu Air Malaka Sari, Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Minggu.

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga melaksanakan pendampingan satuan pendidikan aman bencana, sosialisasi dan simulasi kejadian bencana, menyusun kebijakan terkait pengurangan risiko bencana, serta membangun ruang literasi kebencanaan.

"Pemprov juga menyediakan peringatan dini bencana bagi masyarakat dan menyediakan sarana prasarana kebencanaan," kata Heru.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim kemarau, seperti kekeringan air, BPBD DKI Jakarta menyediakan mobil tangki air dan menyiapkan tandon air untuk warga.

Baca juga: Pameran Jakarta Tangguh beri edukasi kebencanaan pada warga
 
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, mengatakan, BPBD DKI dibantu oleh PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyiapkan mobil tangki air dan tandon air untuk ketersediaan air bagi masyarakat yang mengalami kekeringan.
"Kami juga menyiapkan berbagai peralatan-peralatan untuk antisipasi apabila masuk musim kemarau. Tapi, alhamdulillah Jakarta sepertinya masih aman karena terkadang masih terjadi hujan," ucapnya.

Bencana 2022
Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, sesuai BPBD DKI, sepanjang 2022 sebanyak 1.409 kejadian bencana melanda provinsi ini. 

Ada pun data tersebut meliputi 642 kejadian kebakaran, 127 kejadian banjir, 377 kejadian pohon tumbang, 197 kejadian jalan tergenang, 13 kejadian angin kencang, 14 kejadian tanah longsor, dan dua kejadian gempa bumi (yang getarannya terasa sampai ke Jakarta.

Selain itu, 37 kejadian bencana lainnya, seperti kejadian bangunan roboh, orang tenggelam, kapal tenggelam dan lain sebagainya.

Baca juga: BPBD DKI gelar pameran Jakarta tangguh 2023 meriahkan HUT DKI
 
Dari data itu, kejadian bencana kebakaran pada gedung dan permukiman menjadi jenis bencana tertinggi yang terjadi sepanjang 2022 dan terbanyak pada Agustus 2022.

BPBD DKI juga memperkirakan, selama 2002 itu nilai kerugian kebakaran itu mencapai sekitar Rp130,6 miliar.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023