Jakarta (ANTARA) - Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digawangi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menjadi salah satu solusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat pascaqpandemi COVID-19.

"Diperlukan kolaborasi dan sinergi antarpemangku kepentingan dalam membangun literasi masyarakat, " ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam Stakeholders Meeting Nasional (SHM) di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pertemuan tersebut mempertemukan para pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.

Tugas mencerdaskan anak bangsa, kata dia, adalah tugas bersama. Hal itu dikarenakan bangsa yang cerdas akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Indonesia mulai saat ini harus berani bersaing dengan negara lain.

“Kita jangan lagi terpedaya dengan mengirimkan bahan baku lalu kemudian diolah di negara lain, dan kembali dijual di dalam negeri. Maka itu, penguasaan teknologi menjadi penting,” terang dia.

Dia menjelaskan sebanyak 90 persen penduduk Indonesia yang bekerja berlatar belakang pendidikan dasar dan menengah. Bahkan, ada yang tidak tamat. Hanya 10 persen penduduk yang bekerja yang memiliki latar pendidikan sarjana.

Oleh karena itu, keberadaan perpustakaan umum perlu diperkuat dengan pertemuan pemangku kepentingan itu.

Baca juga: Kaperpusnas: Budaya membaca penting tingkatkan pembangunan nasional

Manifesto The International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) mengatakan bangku terakhir bagi yang tidak duduk di sekolah formal adalah perpustakaan umum.

“Tidak perlu silabus atau kurikulum. Yang terpenting bagi masyarakat adalah bahan bacaan yang mampu memberikan pengetahuan dan pengajaran dan sarat tutorial,” terang Bando.

Syarif Bando berharap dengan digelar SHM nasional, maka daerah memiliki landasan kebijakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan program, terbentuk kerja sama, dan jejaring antarperpustakaan daerah dengan pemangku kepentingan serta perluasan program replikasi TPBIS secara mandiri dan berkelanjutan.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani, menambahkan semangat dari kegiatan itu adalah membangun komitmen dan dukungan pemangku kepentingan untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan, dengan harapan dapat terciptanya masyarakat sejahtera melalui TPBIS.
“Tujuan dari diselenggarakannya SHM ini adalah selain memperkuat sinerg dan kolaborasi stakeholders pelaksanaan TPBIS, dan mendorong program TPBIS menjadi gerakan nasional pembangunan literasi,” imbuh Nani.***3***

Baca juga: Komisi X DPR setujui pagu indikatif Perpusnas perkuat budaya literasi

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023