Perjuangan heroik petugas PLN untuk menghadirkan listrik ke daerah terpencil bukanlah hal yang mudah.
Makassar (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar menghadirkan listrik bagi 51 desa dan dusun di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat selama 2023.

Selama ini, sebanyak 2.593 pelanggan di 2023 telah terlistriki dengan tujuan agar seluruh desa termasuk kawasan 3T di Indonesia dapat menikmati listrik pada 2024.

General Manager PT PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin, di Makassar, Minggu, menyatakan optimistis dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di daerah 3T.

Dia mengisahkan, perjuangan heroik petugas PLN untuk menghadirkan listrik ke daerah terpencil bukanlah hal yang mudah, salah satunya di Dusun Lempe, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Guna memobilisasi material sampai di lokasi tersebut, petugas PLN tidak sendirian, namun dibantu oleh warga.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang turut membantu petugas PLN memikul tiang dengan berat 300 kilogram melalui dua jembatan gantung sepanjang 50 meter yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki," kata Andy.

Selain itu, walaupun dalam pengiriman material akses cukup sulit dan tidak memungkinkan melalui jalur darat, semangat petugas PLN tidaklah surut. Petugas PLN bahkan membuat rakit untuk memobilisasi tiang melewati sungai di Desa Akkotengeng, Kabupaten Wajo.

Andy merinci untuk menyalurkan listrik ke desa dan dusun tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 177,1 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 158,1 kms, serta 88 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 4.650 kilo Volt Ampere (kVA).

Ia menambahkan hingga Mei 2023, realisasi rasio elektrifikasi di Sulselrabar mencapai 99,73 persen, sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), dimana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” kata Andy lagi.

Andy bersyukur berkat dukungan masyarakat dan stakeholders, desa dan dusun tersebut dapat teraliri listrik demi tercapainya kesejahteraan masyarakat luas dan anak-anak dapat belajar di malam hari.

Terpisah, saat momen peresmian listrik Desa Arusu pada 20 Juni di Kabupaten Luwu Utara, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan rasa syukurnya listrik dengan kualitas yang baik hadir di desa tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN. Walaupun banyak tantangan, kami yakin PLN akan terus berupaya menghadirkan kualitas layanan listrik yang baik di desa terpencil dari waktu ke waktu," ujar Indah.

Bahar (44), warga Dusun Peppae, Kabupaten Bone turut bersyukur kini anaknya dapat belajar di malam hari.

"Alhamdulillah setelah sekian lama kami menunggu akhirnya listrik di dusun kami sudah menyala. Dulu anak-anak harus ke desa sebelah apabila hendak belajar di malam hari, sekarang anak-anak sudah bisa belajar di rumah," kata Bahar pula.
Baca juga: PLN elektrifikasi gerbang Indonesia timur guna wujudkan Green Port
Baca juga: Pasukan bernyali tinggi penjaga listrik tetap menyala

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023