PSM Unhas membawa pulang emas kategori Level Champion Competition pada ajang kejuaraan ke-12 yang digelar sejak 3-13 Juli 2023 itu. Kategori ini diperuntukkan bagi paduan suara yang telah menjuarai kompetisi sebelumnya.
"Tahun lalu kan kami sudah juara satu di Lisbon, Portugal. Mengalahkan Amerika, Afrika Selatan, Republik Ceko, Austria, Romania, dan Bosnia," ujar manajer PSM Unhas Anshari Sanusi melalui keterangannya di Makassar, Senin.
Baca juga: PSM Unhas raih emas "World Virtual Choir Festival 2020"
Ansari menjelaskan, PSM Unhas mengikuti dua kategori pada ajang juara dunia tersebut, yakni Folklore Acapella dan Scenic Folklore.
"Untuk kategori Scenic Folklore, kami menampilkan tema soal kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja sebagai petani dan peternak," kata Ansari.
Baca juga: Paduan suara mahasiswa Unpad raih juara umum di Italia
Lewat lagu Alu To Ma'lambuk dan Langkan Maega, PSM Unhas menceritakan soal masyarakat di Toraja yang merasa terusik dengan serangan elang raksasa merah. Namun berhasil dihalau oleh masyarakat yang bersatu.
Sementara untuk kategori Folklore Acapella, PSM Unhas mengusung tema lagu-lagu nusantara dari etnik yang berbeda. Ada Ma'rencong-rencong dari Makassar, Si Patokoan dari Minahasa dan Toki Tifa dari Maluku.
"Rasanya sangat senang dan bahagia. Latihan dan usaha pencarian dana kami seolah terbayar sudah," ujarnya.
Baca juga: UNY borong piala Festival Paduan Suara Dunia di Hong Kong
Ansari mengaku gelar tersebut sudah paling dinantikan selama 17 tahun. Mereka latihan setiap hari selama satu tahun untuk menampilkan performa terbaik di Korea Selatan.
Usaha mereka pun berbuah manis. PSM Unhas bisa menyabet juara pada kompetisi paduan suara terbesar di dunia itu. "Ini sudah kami nantikan 17 tahun dan akhirnya harapan itu terwujud," ujar Ansari.
Baca juga: Alumni Paduan Suara Mahasiswa UNPAD gelar konser "Naranesia"
Baca juga: Paduan suara IPB dan Unpad gelar konser kolaboratif
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023
