Bengaluru (ANTARA) - Saham Inggris melemah pada awal perdagangan Selasa, karena penguatan pound menekan indeks para eksportir, sementara saham pertambangan bersinar karena harga logam yang lebih tinggi.

Indeks saham-saham unggulan atau blue-chips FTSE 100 yang berorientasi ke pasar ekspor datar di 7.272,87 poin, sedangkan indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau mid-caps FTSE 250 yang lebih fokus di dalam negeri bertambah 0,6 persen.

Sterling naik 0,1 persen setelah angka resmi menunjukkan upah Inggris tidak termasuk bonus 7,3 persen lebih tinggi dalam tiga bulan hingga Mei dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan rekor pertumbuhan tertinggi, menambah lebih banyak tekanan pada kesengsaraan inflasi Bank Sentral Inggris.

Namun, ada juga beberapa tanda pelonggaran di pasar tenaga kerja karena tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,0 persen dari 3,8 persen.

"Inflasi tinggi, suku bunga lebih tinggi untuk memerangi inflasi, tetapi itu pada gilirannya mempengaruhi konsumen alami," kata Christopher Peters, manajer perdagangan di Accendo Markets.

"Itu akan menjelaskan mengapa upah naik lebih sebagai kebutuhan daripada keinginan."

Sebuah survei Konsorsium Ritel Inggris menunjukkan pengeluaran ritel meningkat sebesar 4,9 persen secara tahunan pada Juni - kira-kira sejalan dengan rata-rata tahun ini.

Penambang logam industri berada di antara pemenang teratas, naik 1,2 persen karena sebagian besar harga logam dasar naik di tengah dolar yang lebih lemah. Penambang logam mulia juga naik 1,2 persen.

Juga membantu para penambang yang memiliki eksposur ke China, bank sentral China memperpanjang hingga akhir 2024 beberapa kebijakan dalam paket penyelamatan November untuk menopang sektor real estat yang kesulitan.

Fokus investor akan tetap pada data inflasi AS yang penting pada Rabu (12/7/2023) untuk menilai keadaan ekonomi terbesar dunia dan di mana Federal Reserve berdiri pada pengetatan kebijakan moneter.

Semalam, pejabat Fed mengatakan bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut, tetapi akhir dari siklus pengetatan saat ini semakin dekat.

Baca juga: Saham Eropa naik karena harapan kenaikan Fed berakhir, stimulus China
Baca juga: Saham Asia naik dipicu harapan kenaikan Fed berhenti, stimulus China
Baca juga: Dolar turun di Asia, Fed beri tanda siklus kenaikan bunga dekati akhir

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023