Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah terhadap dolar pada awal perdagangan Jumat, tetapi menahan sebagian besar kenaikan sesi sebelumnya, dengan semua perhatian tertuju pada bank sentral yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun karena tekanan inflasi meningkat.

Bank sentral Rusia secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga utamanya setidaknya 50 basis poin menjadi 8,0 persen pada Jumat nanti. Data minggu ini menunjukkan ekspektasi inflasi yang meningkat telah membuat beberapa analis memprediksi kebijakan moneter yang lebih ketat.

Pada pukul 06.46 GMT, rubel melemah 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 90,37 dan telah kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 100,76 versus euro. Mata uang Rusia juga telah turun 0,2 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 12,60.

Bank sentral akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 10.30 GMT dan Gubernur Elvira Nabiullina akan menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan moneter dan masalah lainnya pada konferensi pers pada pukul 12.00 GMT.

Tekanan telah meningkat pada mata uang Rusia setelah pemberontakan bersenjata yang gagal oleh kelompok tentara bayaran Wagner pada akhir Juni. Serangan terhadap infrastruktur Rusia juga mengurangi selera risiko.

Bank sentral menyalahkan kelemahan rubel pada jatuhnya ekspor dan pulihnya impor. Pada Juni, neraca pembayaran Rusia negatif untuk pertama kalinya sejak 2020.

"Itu berita buruk untuk rubel," kata Kepala Ekonom Alfa Bank Natalia Orlova. "Masalah lainnya adalah semakin banyak pendapatan ekspor yang dibayar dalam rubel," tambahnya, yang berarti bahwa Rusia menerima pengurangan jumlah surplus perdagangan luar negerinya dalam mata uang asing.

Harga minyak yang lebih tinggi, berkurangnya permintaan domestik untuk mata uang asing dan pembayaran pajak akhir bulan yang akan datang oleh eksportir akan menopang rubel.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 80,33 dolar AS per barel.

Baca juga: Dolar AS naik, yen goyah saat inflasi Jepang tetap di atas target BoJ
Baca juga: Analis memperkirakan rupiah melemah akibat tertekan "rebound" dolar AS
Baca juga: Yuan terdongkrak 10 basis poin menjadi 7,1456 terhadap dolar AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023