Dari jumlah Rp2,45 triliun, yang sudah dicairkan Rp1,5 triliun yang didominasi proyek power plant bertenaga air,"
Bogor (ANTARA News) - Direktur Operasional PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (SMI) Frans Nembo Sukardi menjelaskan dua pembangkit listrik dengan pembiayaan BUMN itu akan beroperasi pada 2013. 

"Dua proyek akan di-launch tahun ini yang merupakan persembahkan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Frans Nembo Sukardi di Bogor, Minggu.

Frans menyebutkan hingga pertengahan Maret 2013, SMI memberikan komitmen pembiayaan infrastruktur hingga mencapai Rp2,45 triliun.

"Dari jumlah Rp2,45 triliun, yang sudah dicairkan Rp1,5 triliun yang didominasi proyek power plant bertenaga air," kata Frans..

Sebelumnya SMI mengungkapkan hingga pertengahan Maret 2013 perusahaan itu memberikan komitmen pembiayaan senilai Rp2,45 triliun dalam rangka memfasilitasi percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Total komitmen pembiayaan ini meliputi proyek jalan dan jembatan, transportasi, migas, air minum, telekomunikasi, irigasi dan sektor ketenagalistrikan.

Seiring dengan kebutuhan, SMI tidak hanya melakukan pembiayaan tetapi juga mengembangkan bisnis jasa konsultasi (advisory) dan penyiapan proyek (project preparation) bagi proyek infrastruktur di Indonesia.

Terkait dengan kegiatan penyiapan proyek, lanjut Emma, saat ini SMI sedang membantu penyiapan tiga proyek kerja sama pemerintah-swasta (KPS) yaitu KPS KA Bandara Soekarno-Hatta, Proyek KPS Penyediaan Air Bersih Minum Umbulan di Jawa Timur, dan Proyek Pengelolaan Sampah di Kota Batam.

Proyek Umbulan dengan nilai sekitar Rp2,07 triliun saat ini masuk tahap tender. Proyek ini merupakan proyek air minum yang memanfaatkan mata air Umbulan yang memiliki debit air 4.000 liter/detik.

Air tersebut akan disalurkan dengan sistem pemompaan dan pipa transmisi ke daerah penerima manfaat yaitu Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.

Saat ini proyek KPS KA Bandara Soekarno-Hatta senilai sekitar Rp20 triliun ini dalam tahap penyusunan prastudi kelayakan.

"Ini merupakan KA Ekspres dengan pelayanan premium kepada penumpang pesawat terbang dari tengah kota Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya," jelas Emma.

Sedangkan proyek KPS Pengelolaan Sampah di Batam telah masuk tahap "outline business case" dan saat ini masuk tahap persiapan "final business case" dan transaksi.

Proyek senilai sekitar Rp1,2 triliun ini bertujuan memberikan solusi penanganan masalah sampah di Kota Batam sebagai dampak pertumbuhan populasi dan sentralisasi industri di Pulau Batam.

Pengelolaan sampah mencakup tempat pembuangan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir sampah.

(A039/A011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013