Jakarta (ANTARA) - Penyedia solusi teknologi finansial berbasis blockchain di Indonesia D3 Labs mengumumkan peluncuran produk inovatif mereka, Enterprise Muli-currencies Financial System (EMFS) yang didukung oleh Seaseed.

Platform itu menjadi fasilitator untuk transaksi intra-perusahaan dalam negeri dan lintas batas, seperti yang tertulis dalam keterangan pers diterima Jumat. Dalam kolaborasi ini, D3 Labs menggunakan Seaseed, produk unggulan untuk infrastruktur blockchain (rantai blok) untuk perusahaan yang dikembangkan oleh tim talenta teknologi dari Indonesia dan Singapura.

Seaseed adalah produk dari D3 Labs yang menawarkan solusi blockchain untuk perusahaan, memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain untuk memberikan nilai dan efisiensi yang nyata.

Selama fase Minimum Viable Product (MVP), D3 Labs menggunakan EMFS untuk serangkaian transaksi, bekerja sama dengan mitra perbankan yang telah memiliki lisensi. Tujuan utama di balik transaksi-transaksi itu adalah untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan potensi penghematan dan nilai yang dapat dihasilkan dengan mengadopsi teknologi Seaseed.

Baca juga: D3 Labs dukung bisnis keuangan di Indonesia melalui blockchain

CEO D3 Labs Chung Ying Lai mengatakan bahwa dalam ekonomi global saat ini, bisnis menghadapi biaya transaksi yang tinggi, terutama saat melakukan transfer lintas batas. EMFS dikatakan Chung Ying Lai bertujuan untuk menyediakan alternatif yang efisien dengan meminimalisir biaya untuk transfer dalam negeri dan menawarkan penghematan biaya hingga 70 persen untuk transaksi mata uang asing (FX spot).

Pengurangan biaya itu memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber daya secara strategis dan mendorong pertumbuhan dan inovasi.

"Keunggulan produk kami terletak pada penggunaan teknologi blockchain untuk memastikan transaksi yang aman dan transparan. Produk kami memungkinkan transaksi langsung dengan mata uang negara-negara di Asia Tenggara, menghilangkan kebutuhan akan perantara tradisional sehingga menghasilkan operasi bisnis yang lebih cepat dan efisien," kata Ying.

Beberapa hasil signifikan dari studi kasus yang dilakukan D3 Labs terhadap produk EMFS mencakup penghematan biaya, kemudian tidak ada biaya yang dibebankan untuk transfer dalam negeri. Selain itu, dalam transaksi mata uang asing (FX spot), klien perusahaan dapat mengantisipasi penghematan biaya hingga 70 persen dibandingkan dengan biaya FX saat ini, yang ditentukan berdasarkan selisih total antara nilai tengah dan biaya terkait.

Baca juga: "MiL.K", platform integrasi loyalitas pelanggan berbasiskan "blockchain", kini hadir di Indonesia

"EMFS juga berbangga dalam meningkatkan kecepatan transaksi untuk beberapa jenis transaksi. Platform ini mengurangi waktu penyelesaian sebelumnya yang memakan waktu dua hari kerja menjadi hampir seketika, tersedia 24/7, termasuk hari libur dan akhir pekan," kata Ying.

Platform itu juga menyederhanakan pengelolaan dana di berbagai entitas dalam suatu ekosistem berkat standarisasi proses pembayaran sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi rekonsiliasi dan potensi kesalahan.

EMFS juga menawarkan pendekatan pengelolaan dana operasional yang dioptimalkan dan terpusat, memastikan aliran likuiditas yang lancar dalam ekosistem.

"Potensi penghematan biaya bagi perusahaan bisa mencapai tingkat yang mengesankan. Kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi, merupakan simbol dari berbagai kemungkinan. Dengan menghubungkan ekosistem mereka melalui solusi ini, mereka tidak hanya menciptakan produk, namun, membangun hubungan jaringan dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia," ujar Ying.

D3 Labs bergabung dengan perusahaan tekfin terpercaya di Indonesia untuk mewujudkan visi mereka. Hasilnya adalah MVP pilot yang luar biasa, yang menunjukkan potensi besar untuk penghematan biaya dan efisiensi proses serta mengkonfirmasi komitmen bersama Seaseed dan D3 Labs terhadap keunggulan dan inovasi.

Baca juga: Indonesia resmi miliki bursa kripto, kliring dan pengelola aset kripto

Baca juga: Tak hanya kripto, blockchain dinilai berguna untuk berbagai industri

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023