Moskow (ANTARA) - Rubel merosot menembus 100 terhadap dolar AS pada awal perdagangan Senin, mencapai tiga angka untuk pertama kalinya dalam hampir 17 bulan, berjuang di bawah beban permintaan valuta asing yang kuat dan neraca perdagangan Rusia yang menyusut.

Pada pukul 07.24 GMT, rubel tergelincir 1,4 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 100,84, melewati ambang batas 100 untuk pertama kalinya sejak 23 Maret 2022.

Mata uang Rusia kehilangan 1,5 persen untuk diperdagangkan pada 110,44 versus euro, juga mendekati level terendah 17 bulan, dan kehilangan 1,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 13,87.

Rubel telah mengalami turbulensi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, merosot ke rekor terendah 120 terhadap dolar pada Maret tahun lalu sebelum pulih ke level tertinggi lebih dari tujuh tahun beberapa bulan kemudian, didukung oleh kontrol modal dan lonjakan pendapatan ekspor.

Bank sentral Rusia menyalahkan melemahnya rubel pada jatuhnya pendapatan ekspor dan pemulihan impor, tetapi seorang pembantu Kremlin pada Senin mengatakan kebijakan moneter yang longgar harus disalahkan, tanda perselisihan di antara otoritas moneter Rusia.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 86,05 dolar AS per barel, tidak jauh dari level tertinggi lebih dari tujuh bulan minggu lalu.

Rubel, yang sudah berada di bawah tekanan di tengah kuatnya permintaan mata uang asing dan terbatasnya pasokan dari perusahaan pengekspor, telah gagal mendapatkan keuntungan dari harga minyak yang kuat.

Seorang pedagang di sebuah bank besar Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa pasar bingung.

"Semua orang siap untuk masuknya pendapatan dari minyak yang mahal, tetapi tampaknya tergantung di suatu tempat, dan regulator kami entah bagaimana acuh tak acuh, tidak ada yang bisa diandalkan."

"Pertumbuhan kurs dolar AS/rubel yang tak terbendung dan membingungkan...terus mendukung minat investor ritel pada ekuitas sebagai cara untuk menyelamatkan simpanan rubel mereka yang terdepresiasi," kata Sinara Investment Bank dalam sebuah catatan.

Indeks saham Rusia lebih tinggi. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.002,7 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 1,6 persen lebih tinggi pada 3.205,4 poin, level tertinggi sebelum invasi.


Baca juga: Rubel jatuh tembus 96 terhadap dolar karena permintaan valas kuat
Baca juga: Rubel melemah menjadi 91 terhadap dolar saat peride pajak berakhir

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023