Kepemimpinan perempuan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut bahwa kesetaraan dan keterwakilan perempuan yang signifikan dalam semua bidang harus diperjuangkan dan mendapat dukungan lingkungan, termasuk instansi.

"Keterwakilan perempuan yang signifikan, harus disadari bukan proses alamiah yang memang harus terjadi, namun ada kinerja perjuangan dari perempuan itu sendiri dan dukungan lingkungan termasuk instansi," kata Staf Ahli Menteri PPPA Bidang Penanggulangan Kemiskinan Titi Eko Rahayu dalam keterangan, di Jakarta, Selasa.

Titi Eko Rahayu menyampaikan per 30 Juni 2022 berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah ASN perempuan lebih banyak 8 persen dari jumlah ASN laki-laki.

Namun, keterwakilan perempuan dalam jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) jauh di bawah 20 persen.

Baca juga: Kepemimpinan perempuan harus didorong guna atasi ketimpangan gender

Baca juga: Menteri Bintang: Tingkatkan kepemimpinan perempuan di jabatan publik


Padahal, kata dia, perempuan adalah pihak yang paling mengetahui solusi dari isu-isu yang dihadapi sehingga perempuan harus masuk dalam unsur kepemimpinan.

Oleh karenanya, dia mengimbau semua pihak bersama-sama memberikan kesempatan yang sama bagi semuanya, sebab perempuan memiliki kapasitas yang sama baiknya dalam memimpin maupun mengambil keputusan.

"Kita harus sama-sama menjemput dunia yang setara yang menawarkan kesempatan yang sama bagi semuanya, dunia yang ramah bagi semua kelompok termasuk perempuan dan anak sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan dan mampu menjadi advokat dalam kelompok dan bangsanya, juga mampu mengoptimalkan potensinya tanpa terhalang budaya, akses, dan keraguan akan diri mereka," tutur Titi Eko Rahayu.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023