Namun kalau nantinya janji tersebut tidak ditepati, kami akan mogok lagi,"
Purwokerto (ANTARA News) - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Banyumas, Jawa Tengah, bakal memantau pasokan solar bersubsidi di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum.

"Setelah melakukan aksi mogok, Pertamina melalui Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas) Banyumas telah menjanjikan pasokan solar untuk angkutan penumpang dan barang di wilayah Jateng selatan seperti Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara," kata Penasihat Organda Banyumas Sutanto di Purwokerto, Kamis.

Ia mengatakan Organda dijanjikan kalau pasokan solar bersubsidi tersedia sesuai dengan kondisi sebelum ada kebijakan pembatasan.

Pascamogok massal yang digelar Rabu (24/4), kata dia, pasokan solar bersubsidi ke setiap SPBU kembali lancar. "Namun kalau nantinya janji tersebut tidak ditepati, kami akan mogok lagi," katanya.

Dia mengatakan kalau pemerintah sudah terlalu berat memberikan subsidi terhadap solar, Organda mempersilakan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) itu.

Menurut dia, pengusaha dan awak angkutan akan merugi kalau masih ada pembatasan solar bersubsidi karena waktu operasional armada akan habis hanya untuk mencari BBM.

"Kalau opsinya memang harus naik, silakan saja. Bagi kami yang penting solar tetap ada di setiap SPBU," katanya.

Ratusan angkutan penumpang dan barang di wilayah Jateng selatan menggelar mogok massal pada Rabu (24/4) sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pembatasan solar bersubsidi.

Pertamina Pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menambah pasokan solar bersubsidi ke sejumlah SPBU sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat antrean.

"Penambahan pasokan solar bersubsidi sudah kami lakukan sejak Selasa (23/4) sore," kata Assistant Manager External Relation Pertamina Pemasaran Jateng dan DIY Heppy Wulansari di Semarang, Rabu (24/4).

Ia menyebutkan penambahan pasokan tersebut sebesar 30 persen. Jika mengacu kuota 2013, alokasi solar bersubsidi Jateng dan DIY sebanyak 4.554 kilo liter per hari dan setelah ada penambahan kuota, penyaluran meningkat menjadi 5.920 kilo liter per hari.

Heppy mengakui bahwa besarnya kuota solar bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Pertamina wilayah Jateng dan DIY pada 2013 sebesar 1.878.843 kilo liter atau lebih rendah empat persen dibandingkan dengan kuota pada 2012 yang sebesar 1.947.822 kilo liter.

Ia mengatakan terjadinya antrean armada di sejumlah SPBU akhir-akhir ini bukan disebabkan masalah stok maupun distribusi, karena Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga kondisi ketahanan stok dan distribusi BBM.

"Antrean yang terjadi di SPBU sama sekali bukan karena stok yang menipis atau masalah distribusi Pertamina karena stok sangat aman, akan tetapi untuk mendistribusikannya kepada masyarakat Pertamina harus mengacu pada besaran kuota yang telah ditetapkan dalam APBN 2013," kata Heppy. (KR-SMT/M029)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013