Kerja sama tersebut merupakan upaya Indocement dalam melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Produsen Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali, PT Indocement Tunggal Prakarsa menjalin kerja sama dengan Krakatau Posco untuk meningkatkan pasokan semen ramah lingkungan.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya di Bogor, Jawa Barat, Senin, menjelaskan bahwa kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) mengenai pemanfaatan produk sampingan baja berupa granulated blast furnace slag (GBFS), slag baja, sludge, hingga dust.

Ia menjelaskan bahwa produk sampingan baja tersebut digunakan sebagai bahan baku alternatif untuk semen ramah lingkungan.

"Indocement berupaya mengurangi dampak lingkungan serta membuka jalan untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," katanya.

Ia menyebutkan penandatangan MoU yang dilakukan di Jakarta, Senin (11/9), itu merupakan kelanjutan kerja sama strategis yang sebelumnya telah terjalin di antara kedua belah pihak.

Keduanya melakukan studi pemanfaatan produk sampingan baja dalam cakupan yang lebih luas sebagai bahan baku alternatif semen ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta membantu upaya pengurangan emisi karbon dari sektor konstruksi.

Ia mengatakan bahwa Indocement merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan nilai emisi yang berasal dari kegiatan operasional usaha, dan secara konsisten menerapkan prinsip dan nilai environment, social and governance (ESG).

“Ini upaya untuk memberikan solusi masa depan dengan memproduksi menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui penggunaan sumber bahan bakar dan bahan baku alternatif, langkah dan upaya efisiensi energi," katanya.

Baca juga: KLHK berikan penghargaan pada Indocement di Festival Iklim 2019

Baca juga: Dukung KLHK, Indocement dorong desa mitra masuk Program Kampung Iklim


Menurut dia, kerja sama tersebut merupakan upaya Indocement dalam melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Indocement juga telah menggunakan beragam bahan bakar alternatif seperti sekam padi, oil sludge, sampah perkotaan, ban bekas, serbuk gergaji, bekas kemasan dan refused derived fuel (RDF) untuk menggantikan batu bara.

"Indocement telah berinvestasi lebih dari Rp1 triliun dalam 5-6 tahun terakhir untuk membangun beragam fasilitas untuk mengkonsumsi bahan bakar dan bahan baku alternatif, investasi yang dilakukan seperti pembangunan fasilitas feeding, shredder, dan mixing untuk refused-derived fuel serta investasi yang terbaru berupa hot-disc facility," kata Christian Kartawijaya.

Sementara, Presiden Direktur Krakatau Posco, Kim Kwang Moo, mengatakan, pihaknya terus berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan semen di Indonesia untuk memanfaatkan by-product baja yang ramah lingkungan sebagai material multifungsi dalam bentuk kontribusi terhadap perkembangan Indonesia dan pelestarian alam.

“Di seluruh dunia, by-product baja dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, seperti bahan baku semen dan agregat, namun Indonesia masih berada pada tahap awal penerapan hal ini sehingga pengetahuan mengenai sistem daur ulang dan kesadaran pasar pun masih perlu untuk lebih ditumbuhkan,” katanya.

Krakatau Posco adalah perusahaan manufaktur baja patungan antara POSCO (Korea Selatan) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. berkapasitas tiga juta ton per tahun.

Produk utama yang dihasilkan adalah slab baja dan plat baja.

Baca juga: Indocement keluarkan Rp1 triliun untuk bahan bakar alternatif

Baca juga: Komitmen pembangunan hijau ditegaskan Indocement di HUT ke-47

Baca juga: Program lingkungan hidup Indocement selaras dengan Presidensi G20

Baca juga: Indocement terus optimalkan pemakaian energi non-batubara




 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023