Jakarta (ANTARA News) - Duta besar AS untuk Indonesia B Lynn Pascoe, mengatakan pengamanan yang terkesan ketat dalam peringatan puncak HUT ke-230 kemerdekaan AS di Jakarta, Selasa malam dimaksudkan untuk memastikan keamanan 2000 undangan. "Itu adalah tanggung jawab kami dan juga pihak keamanan Indonesia untuk memastikan keamanan mereka (tamu undangan-red)," katanya dalam jumpa pers singkat sebelum memasuki Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa malam. Pascoe menjelaskan situasi pengamanan hari ini tidak ada hubungannya dengan peringatan perjalanan (travel warning-red) yang pernah diberikan oleh AS kepada Indonesia. Hotel tempat berlangsungnya resepsi, yang diisi dengan suguhan musik Jazz Trio dan grup Band Angkatan Udara AS di Asia Pasifik, itu bertetangga dengan hotel JW Marriott yang tiga tahun lalu mendapatkan serangan bom mobil. Pengamanan di sekitar dan di dalam hotel cukup ketat ditandai dengan kehadiran puluhan aparat kepolisian RI dan aparat keamanan kedutaan di jalan depan Hotel serta dilibatkannya sejumlah anjing pelacak milik Polri. Menjawab pertanyaan tentang tidak dipenuhinya tawaran Amerika Serikat oleh Indonesia agar ikut dalam Proliferation Security Initiative (PSI), Dubes Pascoe menyatakan hal itu bukan lagi isu besar. PSI adalah kerjasama keamanan untuk melawan penyebaran senjata pemusnah massal melalui intersepsi moda darat, laut dan udara. "Ini bukanlah isu besar," tegasnya. Ia menambahkan PSI semata-mata dimaksudkan untuk menciptakan dunia yang aman dan damai serta menghindarkan masyarakat dunia dari ancaman "orang-orang gila". Dalam kesempatan itu ia juga menyinggung tentang makna peringatan HUT kemerdekaan AS yang diperingati setiap 4 Juli, menurutnya esensi demokrasi dimana kedaulatan negara berasal dari suara rakyat merupakan pendorong bagi rakyat AS untuk tetap memperingatinya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006