Jakarta (ANTARA News) - Hingga lebih dua pekan pasca-penemuan ratusan senjata dan puluhan ribu butir amunisi serta peralatan militer lainnya di kediaman Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasad, almarhum Brigjen TNI Koesmayadi, 76 orang telah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Dari angka itu terdapat penambahan jumlah perwira tinggi TNI yang dimintai keterangan. "Ya lebih dari dua lah," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto usai bersilahturahmi dengan para pemimpin redaksi media cetak dan elektronik di Jakarta, Rabu malam. Sebelumnya, TNI dalam hal ini Pusat Polisi Militer (Puspom) Angkatan Darat (AD) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI telah meminta keterangan 62 orang, 14 di antaranya warga sipil yang diduga terkait dan mengetahui kepemilikan senjata ilegal Koesmayadi. Berdasarkan hasil keterangan dari 62 orang tersebut, diketahui terjadi 29 kali pemasukan senjata dan amunisi. Enam kali di antaranya dilakukan dari Singapura selama periode Mei 2003 sampai Maret 2006 berupa senjata non-standar militer berdasarkan surat permintaan yang ditandatangani Brigjen Koesmayadi selaku Waaslog Kasad sebanyak 60 pucuk. Pemasukan lainnya adalah 23 kali senjata standar militer dari berbagai negara di luar Singapura selama periode Maret 2001 sampai Oktober 2004. Pemasukan itu didasarkan pada surat pemberitahuan impor barang dari Mabes TNI melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya, katanya. Pengadaan tersebut antara lain diperuntukkan bagi Pleton Intai Tempur (Tontaipur) Kostrad sebanyak 661 pucuk. Dari jumlah itu, terdapat senjata laras panjang 623 pucuk, dan senjata laras pendek 38 pucuk, 16 granat asap, amunisi 9.030 butir, disamping tiga boks lainnya namun jumlahnya tidak diketahui, katanya. Pada kesempatan terpisah Panglima TNI mengatakan, sampai saat ini, secara keseluruhan, rekapitulasi senjata api dan amunisi serta perlengkapan militer lain yang disita Puspom AD adalah senjata api 185 pucuk yang terdiri atas senjata api laras panjang Licin delapan pucuk, senjata laras panjang beralur 122 pucuk (dua di antaranya senjata mainan), dan senjata laras pendek 55 pucuk (satu di antaranya mainan). Seterusnya, amunisi 28.985 butir, terdiri atas 28.976 butir peluru dan sembilan butir granat. Selain itu disita pula perlengkapan militer lainnya, seperti teropong berbagai jenis, magazin pendek, dan magazin panjang, katanya. Senjata-senjata, amunisi, serta perlengkapan militer lainnya itu ditemukan tim investigasi TNI AD di berbagai lokasi, seperti rumah almarhum di Jalan Pangandaran V No.15, Ancol, Jakarta Utara (140 pucuk, tiga di antaranya senjata mainan), dan Kompleks Perwira Tinggi Gatot Subroto, Blok E No.16, Jakarta Selatan (empat pucuk). Selain itu, di Kompleks Perumahan Raflesia Blok B-I No.15, Cilengsi Bogor (satu pucuk), di ruang kerja Waaslog Kasad di Mabes TNI AD Jalan Merdeka Utara, Jakarta (tiga pucuk), penyerahan dari Kolonel Infantri Tedy Lasmana (32 pucuk merupakan senjata titipan almarhum), serta penyerahan dari Kopassus sebanyak lima pucuk yang merupakan senjata yang digunakan pada saat operasi mendukung darurat militer di Aceh. Terkait dengan motivasi dan latar belakang, ia mengatakan, sampai saat ini, tim memiliki perkiraan sementara bahwa senjata-senjata tersebut antara lain merupakan koleksi karena ada di antara temuan itu merupakan senjata-senjata model lama semasa Perang Dunia II. Kepentingan lainnya masih didalami oleh tim investigasi namun anggota tim memperkirakan bahwa senjata-senjata itu adalah senjata-senjata "sport". Tim juga memprediksi bahwa senjata-senjata tersebut digunakan dalam rangka pembangunan satuan TNI-AD yang pada waktu itu memang diperkukan untuk mendukung darurat sipil di Aceh terkait dengan embargo militer AS di mana saat itu tidak seluruh senjata langsung diserahkan ke TNI-AD. Terkait kabar pemeriksaan terhadap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Ryamizard Ryacudu, Komandan Puspom AD Mayjen TNI Hendardji Soepandji mengatakan, jangan menduga-duga terlebih dulu. Menurut orang terdekat Ryamizard kepada ANTARA, mantan Kasad tersebut, baru pulang dari Tanah Suci melaksanakan ibadah umrah pada Rabu (12/7). Ryamizard melaksanakan ibadah umrah pada Selasa (27/6) sehari setelah pemakaman Koesmayadi di Taman Makam Bahagia ABRI Ciledug, Tangerang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006