Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, mengatakan motif penimbunan senjata oleh Wakil Asisten Logistik Kasad, (alm) Brigjen Koesmayadi, hingga saat ini belum dapat ditentukan, mengingat tidak ada seorang pun yang secara pasti mengetahuinya. "Namun demikian, berdasarkan penyelidikan selama satu bulan dipastikan terdapat 185 pucuk terdiri atas 116 tipe senjata," katanya, ketika mengadakan rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin. Dia menjelaskan 116 senjata itu antara lain 58 pucuk merupakan pengiriman dari luar negeri yang belum dimasukkan gudang, 56 pucuk diduga senjata suvenir almarhum, 14 pucuk berasal dari Direktorat Pengadaan AD, 18 pucuk dari Direktorat Litbang AD, 31 pucuk hasil rampasan operasi, tiga pucuk penyerahan dari Divisi I Kostrad, dua pucuk dari Detasemen Markas Mabes AD, dan tiga pucuk senjata mainan. Oleh karena itu, hingga saat ini, motif pasti maupun motif terkait dengan penemuan 185 pucuk senjata di kediaman almarhum beberapa bulan lalu itu belum dapat ditentukan, kecuali hanya berdasarkan asumsi-asumsi saja mengingat tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti, katanya. Djoko menambahkan proses penyelidikan selama sebulan telah dilakukan terhadap 129 orang saksi, baik yang berasal dari kalangan militer maupun sipil. Dari hasil pemeriksaan, diperoleh hasil 15 orang ditindaklanjuti dengan proses penyidikan. Untuk pengadaan senjata, disidik lebih lanjut enam orang tersangka dengan saksi 56 orang, untuk penyimpanan senjata, disidik lebih lanjut tiga orang dengan jumlah saksi 13 orang, sedangkan untuk pemindahan senjata, disidik lebih lanjut lima orang dengan jumlah saksi 21 orang, katanya. Panglima menambahkan proses penyidikan akan terus dilakukan oleh Puspom TNI secara cermat dan secepat mungkin sehingga proses tersebut dapat selesai dengan baik dan benar. (*)

Copyright © ANTARA 2006