Jakarta (ANTARA News) - Pusat Polisi Militer (Puspom) Angkatan Darat (AD) akan menyelesaikan dan melimpahkan seluruh berkas perkara senjata ilegal almarhum Koesmayadi kepada Oditur Militer pada April 2007. Sementara berkas yang akan diserahkan pada bulan ini adalah berkas perkara yang berkenaan dengan pemindahan senjata, kata Komandan Pusat Polisi Militer (Dan Puspom) Angkatan Darat Mayjen TNI Hendardji Soepandji di Jakarta, Jumat. "Dalam penanganan kasus senjata ilegal Koesmayadi, kami menanganinya kasus per kasus, yakni pemindahan senjata, (kemudian) pengadaan dan kepemilikan senjata secara ilegal," kata Hendardji. Tentang tiga warga negara asing yang diduga terkait dengan pengadaan senjata oleh mantan Wakil Asisten Logitik (Waaslog) Kasad itu, Dan Puspom mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan sebanyak dua kali, namun ketiganya tidak hadir. "Meski demikian, kita akan melakukan pemanggilan yang sesuai dengan perkembangan hasil penyelidikan kami tentang pengadaan senjata Koesmayadi tersebut. Jadi, saat ini keterangan mereka belum kami perlukan. Kita masih fokus pada kasus pemindahan senjata," kata Hendardji. Dari tiga warga asing yang diduga terlibat dalam senjata ilegal Koesmayadi, dua di antaranya adalah warga negara Italia dan seorang lainnya berkewarganegaraan Afrika Selatan. Secara keseluruhan, rekapitulasi senjata api dan amunisi serta perlengkapan militer lain yang disita Puspom AD adalah senjata api 185 pucuk yang terdiri atas senjata api laras panjang Licin delapan pucuk, senjata laras panjang beralur 122 pucuk (dua di antaranya senjata mainan), dan senjata laras pendek 55 pucuk (satu di antaranya mainan). Seterusnya, amunisi 28.985 butir, terdiri atas 28.976 butir peluru dan sembilan butir granat. Selain itu disita pula perlengkapan militer lainnya, seperti teropong berbagai jenis, magazin pendek, dan magazin panjang, katanya. Senjata-senjata, amunisi, serta perlengkapan militer lainnya itu ditemukan tim investigasi TNI AD di berbagai lokasi, seperti rumah almarhum di Jalan Pangandaran V No.15, Ancol, Jakarta Utara (140 pucuk, tiga di antaranya senjata mainan), dan Kompleks Perwira Tinggi Gatot Subroto, Blok E No.16, Jakarta Selatan (empat pucuk). Selain itu, di Kompleks Perumahan Raflesia Blok B-I No.15, Cilengsi Bogor (satu pucuk), di ruang kerja Waaslog Kasad di Mabes TNI AD Jalan Merdeka Utara, Jakarta (tiga pucuk), penyerahan dari Kolonel Infantri Tedy Lasmana (32 pucuk merupakan senjata titipan almarhum), serta penyerahan dari Kopassus sebanyak lima pucuk yang merupakan senjata yang digunakan pada saat operasi mendukung darurat militer di Aceh.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006