Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka solusi untuk menyiapkan lulusan dalam menghadapi perubahan dinamika yang terjadi di kancah nasional maupun internasional.

"Kampus Merdeka ini satu-satunya jalan untuk memastikan lulusan kita nyambung dengan dinamika perubahan yang sedang terjadi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam di Padang, Selasa.

Dia mengatakan hal tersebut saat kunjungan kerja ke Universitas Andalas Sumatera Barat terkait dengan paparan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terbaru.

Di hadapan civitas academica Universitas Andalas, ia mengatakan perguruan tinggi kerap tertinggal 10 tahun dari kebutuhan dunia kerja. Hal itu membuat tak jarang para lulusan, baik dalam maupun luar negeri, komplain dengan kampus asalnya karena tidak siap kerja.

Sebab, katanya, saat perguruan tinggi menyusun kurikulum, kampus melakukan refleksi dari alumnus, termasuk menerima masukan dari dunia industri dan baru diimplementasikan lima hingga 10 tahun ke depan.

Baca juga: Kemendikbudristek dan 227 perguruan tinggi dukung Praktisi Mengajar

Oleh karena itu, Nizam mengatakan gagasan Merdeka Belajar Kampus Merdeka satu-satunya cara agar para lulusan terkoneksi dengan perubahan yang sedang dan akan terus terjadi.

"Kampus Merdeka adalah jawaban dari tantangan yang sangat membuat galau perguruan tinggi di dunia," ujarnya.

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, katanya, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Kemendikbudristek meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk perguruan tinggi pada 2020. Dengan kebijakan itu, diharapkan dapat mewujudkan transformasi pendidikan tinggi di Indonesia dengan memberikan hak dua semester belajar di luar program studi untuk mahasiswa.

Kebijakan ini untuk mendorong mahasiswa dalam menguasai berbagai keilmuan sebagai persiapan karir masa depan.

Baca juga: Kemendikbud: 920 ribu mahasiswa lakukan pembelajaran di luar kampus
Baca juga: Nadiem: Perlu lompatan besar untuk tingkatkan kualitas pendidikan
Baca juga: Nadiem: Kampus Merdeka strategi tingkatkan daya saing perguruan tinggi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023