Riau telah ditetapkan sebagai daerah bencana dan penanganan kebakaran hutan dipimpin oleh Kepala BNPB...
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pemerintah mengintensifkan pemadaman kebakaran hutan di Riau sehingga asap yang sampai ke negara tetangga dan sekitarnya bisa segera diatasi.

"Karena hasilnya selama satu minggu belum seperti yang kita harapkan, saya ambil keputusan tingkatkan upaya atasi bencana asap, mulai komando dan pengendalian yang selama ini daerah dibantu pusat maka sekarang Kepala BNPB pimpin keseluruhan , meski elemen daerah tetap ada," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin malam.

Presiden mengatakan Riau telah ditetapkan sebagai daerah bencana dan penanganan kebakaran hutan dipimpin oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif, sama seperti penanganan bencana saat gempa di Yogyakarta dan beberapa daerah lainnya.

"Jadi metode penangana bencana ini pernah dilakukan waktu lalu. Dengan kepemimpinan di kepala BNPB maka kekuatan satuan tugas darat akan ditingkatkan terutama personil TNI dan lainnya ikut memadamkan dengan peralatan yang ada," kata Presiden.

Instruksi mobilisasi kekuatan yang dimiliki dan anggaran telah diberikan, tambahnya, anggaran cadangan juga digunakan untuk itu dengan akuntabilitas setinggi-tingginya.

"Dalam 1x24 jam BNPB akan melaksanakan bersama jajaran TNI dan Polri," katanya lagi.

Pemadaman, kata Presiden akan dilakukan melalui water bombing dan juga pembuatan hujan bila cuaca memungkinkan.

Sementara itu Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan anggaran yang disiapkan untuk penanganan bencana asap ini sebesar Rp25 miliar dan dicadangkan Rp70 miliar.

"Saat ini digunakan Rp25 miliar namun belum semua terpakai, bila memang dibutuhkan dicadangkan Rp70 miliar," katanya.

Syamsul Maarif mengatakan selain BNPB dan TNI serta Polri, perusahaan-perusahaan di sekitar lokasi juga memberikan bantuan pemadaman api serta komponen masyarakat di daerah.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013